Emas 40 Tahun Nenek itu Lenyap saat Dipijit si Cantik
CIPUTAT, SNOL Mariyamah (90), hanya bisa pasrah. Wanita renta warga Jalan Lombok 1 RT 02/10, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel, itu baru saja kehilangan harta kesayangannya. Emas sebesat 20 gram yang ia kumpulkan selama puluhan tahun dibawa kabur wanita cantik yang baru dikenalnya.
Emak, panggilan akrab nenek 7 orang cucu itu selalu menangis bila mengingat hilangnya emas yang selalu dia pakai itu. Air matanya yang keluar disekanya dengan kain lusuh yang mengikat tak beraturan di pinggangnya. Dia hanya tiduran di atas dipan depan rumahnya. Sardah (38), sang menantu terus berusaha mengajaknya ngobrol bahan pembicaraan lain, agar Emak tidak lagi mengingat kejadian yang memilukan itu.
Bagaimana tidak pilu, emas seberat 20 gram itu, dikumpulkannya sejak muda. “Dari anak saya masih kecil-kecil, sekitar 40 tahun saya waktu itu,” kata Mariyamah terbata. “Susah payah saya kumpulkan segram-gram, terus menerus, sampai kemarin kalung emas saya seberat 20 gram. Terus tiba-tiba hilang diambil orang,” tambahnya tersedu.
Padahal untuk melepaskan kalung seberat 20 gram dari lehernya itu, Emak tak pernah mau. Apalagi harus menyerahkannya pada orang yang baru dikenalnya beberapa jam.
Kejadiannya dimulai saat Senin (21/10) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Emak dan Sardah, beserta cucunya, duduk santai di atas dipan depan rumahnya. Tiba-tiba, datang seorang wanita berkerudung hitam, sepadan dengan celana bahan yang dikenakan, dibalut switer abu menggunakan sepeda motor Honda Vario. Kawat gigi terpasang di atas dan bawah wanita cantik berkerudung itu terlihat jelas saat dia mengucapkan salam kepada keluarga Emak.
Dikatakan Sardah, wanita itu sangat cantik, tutur katanya manis, riang, sama sekali tak menunjukkan akan melakukan tabiat buruk pada keluarga tersebut. “Dia datang pertama mencari Subur, itu kakak ipar saya. Katanya mau nawarin kerja, tapi saya bilang dia salah orang,” ungkapnya.
Namun pukul 13.00 WIB, wanita tersebut datang lagi dengan alasan hendak membeli pohon kamboja yang dijajakan di depan rumah sederhana milik emak. Nilai pohon yang akan dibeli cukup menggiurkan, Rp 2 juta untuk 20 pot yang akan dibelinya. “Mendengar dia mau beli sebanyak itu, otomatis semua keluarga membantu menyiapkan pot yang akan dijual. Mulai dari mencangkul, menyiapkan pot, pohonnya, semua kami siapkan,” ujarnya.
Di sela kesibukan itu, wanita yang tak menyebutkan namanya itu terlihat sibuk mengurut Emak dengan minyak urut yang beraroma menyengat. Sembari mengurut, dia meminta Sardah membuatkan teh manis panas untuk dia minum. Namun saat teh manis sudah siap, wanita misterius tersebut pergi dengan alasan mau mengambil mobil untuk membawa pot-pot kamboja yang sudah dipesannya. “Tiba-tiba emak sadar kalungnya hilang. Dia nangis, nanya-nanya ke semua orang,” kata Sardah.
Saat itulah mereka menyadari bila wanita misterius itu telah menghipnotis sang nenek. “Kata emak dia dipijit segala macem itu enggak sadar, kita saja yang lihat jadi sadar,” lanjut Sardah.
Saat itulah semua sadar, sang wanita pelakunya. Hingga kini, kalung yang dicita-citakan emak untuk warisan kelima anaknya hilang entah dimana. “Padahal itu untuk bekal anak saya kalau saya tutup mata,” ungkap Mariyamah sembari terus menangis.
Sayangnya, hingga kini, keluarga sederhana itu enggan melaporkan kasus dugaan hipnotis ini ke pihak berwajib. “Saya enggak mau merepotkan, sudahlah belum rejeki mungkin,” tutup wanita renta itu. (pramita/deddy)