5 Pengelola Parkir Nunggak Pajak

PAMULANG,SNOL Lima pengelola parkir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diduga tak membayar pajak selama satu tahun. Tak tanggung, tunggakan pajaknya mencapai puluhan juta rupiah.
“Ada lima area parkir off the street yang sampai saat ini masih menunggak pajaknya. Antara lain Stasiun Pondok Ranji, Stasiun Serpong, Stasiun Jombang, PT Winori Maju Bersama di Tegal Rotan, serta pengelola parkir RSU Kota Tangsel,” ujar Koordinator Parkir Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Asset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel, Asep Supriatna, Rabu (18/9).
Kelima lokasi parkir tersebut sudah diberikan surat peringatan. Bahkan untuk pengelola parkir RSU sudah dikirimi 3 kali surat peringatan, namun hingga kini belum ada pihak pengelola yang datang ke DPPKAD untuk melunasi pajak mereka.
Tunggakan pajak parkir pun tak tanggung, yakni mencapai puluhan juta rupiah. Seperti pada pengelola parkir RSU Kota Tangsel, Asep mengestimasikan bila satu hari pendapatan pengelola parkir disana mencapai Rp2 juta, bila dikalikan 30 hari maka pendapatannya bisa mencapai Rp60 juta.
“Kemudian pendapatan satu bulan dipotong pajak 25%, berarti pajak yang harus dibayar kepada pemkot senilai Rp7,5 persen,” jelas Asep. Bila ada yang menunggak hingga satu tahun atau dikalikan 12 bulan, pengelola parkir RSU Kota Tangsel bisa menunggak biaya parkir hingga Rp 90 juta.
Untuk itu, Pemkot Tangsel melalui DPPKAD sebenarnya sudah memberikan surat teguran atau surat peringatan hingga 3 kali. Bila belum juga, ancaman segel bisa dijerat pengelola parkir. “Kita ikuti aturannya dulu, jika masih membandel tentu kami tindak,” pungkasnya.
Pengelola Parkir RSU Tangsel Lalai
Selain nunggak pajak, ternyata pengelola RSU Kota Tangsel juga lalai dalam menjaga keamanan kendaraan bermotor yang terparkir di area parkir RS. Terbukti, pada Selasa (17/9) Odih bin Rahmat, pengunjung RSU kehilangan motor Honda Supra miliknya. “Padahal baru ditinggal 30 menit, pas saya cek lagi ke parkiran tak tahunya sudah lenyap,” ujar Odih.
Setelah berkeliling area parkir mencari motornya, namun tak ditemukan, Odih pun melaporkan kejadian tersebut ke pengelola parkir. “Saya disuruh tunggu, katanya mau diganti pakai uang seharga motor saya. Tapi belum ada kejelasan ini,” ujarnya.
Sementara itu, pihak pengelola parkir CV Cakra Buana Selatan, Anton, saat Satelit News coba menghubungi, nomornya tak aktif. (pramita/ jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.