Kabur Lewat Atap LP Pemuda, Tahanan Tewas Terjatuh
TANGERANG, SNOL Nurhadi bin Haji Nawing (32), tahanan kasus narkotika tewas di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Tangerang.
Warga Gang Sawo I, RT.02/05, Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang ini tewas, Minggu (18/8) malam sekitar pukul 20.00 WIB dengan luka di bagian kepala akibat terjatuh dari ketinggian empat meter saat mencoba melarikan diri dari Lapas.
Kepala Pengamanan Lapas Pemuda Pria Tangerang, Sukarno Ali mengatakan, tahanan titipan Polsek Batu ceper yang masuk ke Lapas sejak Juni 2013 lalu itu berusaha melarikan diri dengan memanjat atap dapur dan ruang cuci Lapas.
“Ia menginjak asbes yang merupakan atap ruang cuci, dan sepertinya mau melompat ke gedung utama yang jaraknya sekitar tiga meter,” kata Sukarno.
Namun ternyata, hitung-hitungan Nurhadi untuk bisa melompat ke atap gedung utama yang terbuat dari genteng meleset. Ia terjatuh ketika akan melompat dan tubuhnya langsung menimpa lantai bagian cuci dengan posisi kepala terlebih dahulu dan terbentur penutup sumur yang sudah lama tidak digunakan.
“Sepertinya luka dalam. Karena dari hidung dan mulut langsung mengeluarkan darah,” ujarnya.
Nurhadi sempat mendapatkan penanganan dokter dari Poliklinik Lapas setempat. Namun karena sudah tidak bisa ditangani, akhirnya pihak dokter merujuk ke RSUD. Sesampainya di sana, tim dokter menyatakan Nurhadi sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
“Dia tewas di rumah sakit. Dan hingga saat ini dokter juga belum mengumumkan hasil visumnya. Soal sebab kematiannya baru dugaan sementara saja,” terangnya.
Sukarno menambahkan, Nurhadi merupakan tahanan titipan dari Polsek Batu Ceper. “Saat ini, korban masih menjalani proses peradilan di Pengadilan Tinggi Negeri Tangerang,” ujarnya.
Sukarno menduga, Nurhadi mencoba memanfaatkan momen saat petugas Lapas dalam kon-disi yang lemah. Hal ini karena kondisi Lapas yang overloud. Saat ini Lapas tersebut dihuni 2.047 orang. Idealnya, Lapas tersebut hanya mampu menampung sekitar 1.300 napi, dengan jumlah petugas keamanan sekitar 60 orang.
“Para napi dibagi 6 blok. Masing-masing blok hanya dijaga sekitar 2 petugas keamanan. Pada saat ramai seperti sore hari, kelengahan para petugas coba dimanfaatkan oleh tersangka ini, dan dia berhasil menghilang dari pandangan petugas,” terangnya.
Naiman Saidi, kakak Nurhadi mengatakan, setelah dirinya mengecek di ruangan Kamboja RSU Tangerang, adiknya tewas dengan luka di bagian kepala, muka bengkak, serta mulut mengeluarkan darah. “Kami menduga luka yang diderita Nurhadi seperti itu adalah karena disebabkan dipukuli,” katanya.
Dugaan adanya pemukulan yang menjadi lantaran kematian Nurhadi langsung dibantah Kepala Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Tangerang, Sugeng Irawan. Ia memastikan kalau kematian Nurhadi murni gara-gara kecelakaan.
“Sama sekali tidak benar, ini semua bisa dibuktikan. Ia terjatuh dari ketinggian ketika mencoba kabur,” kata Sugeng seperti dikutip tempo.co, Senin (19/8).
Menurut Sugeng, pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan di lokasi jatuhnya Nurhadi dan memeriksa sejumlah saksi. “Hasilnya bisa dilihat dari visum, bahwa tidak ada unsur kekerasan,” katanya meyakinkan.(kiki/ deddy)