Rebutan BLSM di Kantor Pos Tangerang, 12 Warga Pingsan

TANGERANG, SNOL Penyaluran BLSM di Kantor Pos Tangerang berakhir ricuh. Ribuan warga asal Kabupaten Tangerang pemilik kartu perlindungan sosial (KPS) yang sudah lama antre saling berdesakan saat masuk untuk mengambil jatah BLSM.

Bahkan sebagian diantaranya melompati pagar Kantor Pos yang saat itu dijaga oleh beberapa staf. Tak ayal, kekacauan pun akhirnya tidak bisa dihindarkan. Sejumlah warga miskin yang kebanyakan lanjut usia (lansia) dan wanita yang membawa balita juga ikut menjadi korban. Bahkan, salah seorang nenek bernama Isah warga Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang sempat mengalami luka robek di tangannya akibat tergencet pintu pagar.
“Ini tadi pas lagi desak-desakan ibu saya kejepit pagar. Makanya saya gak tega banget liatnya. Untung dianter, kalau gak mah emak udah keinjek-injek kali,” ujar Khadijah,  anak sang nenek sambil berlinang air mata kemarin.
Tak hanya Isa, sejumlah warga yang juga sudah tidak kuat dengan panasnya terik matahari yang menyinari serta lamanya proses antrian membuat banyak dari mereka yang akhirnya jatuh pingsan. Tak kurang ada sekitar 12 orang yang perlu digotong untuk segera diberikan pertolongan pertama.
Sebanyak 30 petugas Kantor Pos yang berjaga tampak kewalahan menghadapi ribuan warga Kabupaten Tangerang yang hendak mengambil dana BLSM. Bahkan Ketidak tertiban warga membuat patok antrean rusak.

“Ini semua harus kita perbaiki segera. Untuk mengatur lagi antriannya. Karena kalau gak begini bisa tambah kacau,” ujar salah seorang staf Kantor Pos, Himawan.
Dijelaskan Himawan, sempat juga terjadi cekcok antara warga di depan loket pelayanan. Untuk menghindari hal yang tidak diingkan, akhirnya para calon penerima BLSM dipaksa ditarik mundur keluar dari antrian di depan loket.
“Pagi tadi sih cukup kondusif. Tapi, menjelang siang sudah parah. Mereka mendesak masuk ke dalam dan hampir ingin merusak loket. Makanya terpaksa kami jaga di luar pagar untuk menghindari hal yang tidak dinginkan,” tambahnya.
Kepala Kantor Pos Tangerang, Toto menyesalkan kejadian tersebut. Dia berjanji akan segera membagi titik konsentrasi pembagian BLSM agar tidak terpusat di satu lokasi saja.
“Tadi sudah saya sampaikan kepada Bupati Zaki Iskandar untuk segera menyalurkan BLSM ini lewat KPC terdekat. Agar mereka tak perlu jauh-jauh kemari untuk ambil BLSM. Bahkan kalau perlu kita yang jemput bola agar tidak terjadi hal-hal seperti ini lagi,” terangnya.
Di samping itu, perhitungan pasca kisruh Pilkades yang terjadi di beberapa desa yang ada di Kabupaten Tangerang juga cukup menjadi perhatian. “Bupati juga sempat menginstruksikan soal penundaan penyaluran BLSM dan pembagian KPS untuk menghindari aksi anarkis pasca kisruh Pilkades di beberapa daerah. Sampai keadaan benar-benar kondusif,” jelasnya.
Dari data total 194.000 penerima KPS yang tersebar di Kota dan Kabupaten Tangerang sekitar 36.000-nya sudah dibayarkan periode hingga 30 Juni lalu. Bahkan untuk wilayah Kota Tangerang, 80% sudah dibayarkan. “Kalau Kota Tangerang tinggal sedikit lagi. Makanya setelah ini kami akan fokus untuk menangani Kabupaten Tangerang,” tandasnya. (kiki/deddy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.