Siswa Tewas Tertimpa Tembok

CILEDUG, SNOL—Kisah pilu terjadi di Taman Pendidikan Alquran (TPA) Al-Bayini Jalan Masjid Al-Bayido RT 03/03, Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Jumat (12/4). Dua siswa sekolah setempat, Rangga Adi Permana (6) dan Albi Maliki (6) tertimpa tembok sekolah yang tiba-tiba ambruk. Naas, Rangga mengembuskan napas terakhir saat menuju ke rumah sakit karena luka yang cukup parah, sedangkan Albi mengalami patah tangan dan luka robek di kepala.

Peristiwa yang menggemparkan warga itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, kelas Rangga yang berada di lantai dua tengah beristirahat. Seperti biasa, Rangga bersama seorang temannya Albi Maliki, turun ke bawah untuk bermain.

Saat bermain di bawah, spontan Albi langsung naik di atas pagar sekolah dan berayun-ayun. Pada saat itu, pagar yang tersambung dengan tembok setinggi dua meter sudah terlihat bergoyang pada bagian pondasi. “Karena Albi terus berayun-ayun di pagar, tak berapa lama tembok yang sebenarnya sudah rapuh itu ambruk,” ujar Kapolsek Ciledug, Kompol Abdoel Harris, saat ditemui Satelit News di kantornya, kemarin.

Tiba-tiba, tembok ambruk. Bruk!!! Material tembok itu langsung menimpa Rangga yang berdiri persis di depan tembok. Seketika itu juga, anak kedua pasangan Dede Apriyani (30) dan Rian Permana (35), ini terjatuh ke jalan. Akibat benturan yang keras, Rangga mengalami luka parah di bagian kepala. Sedangkan Albi yang terus berayun, jatuh ke atas runtuhan tembok dan tertimpa pagar TPA setinggi dua meter tersebut. Seketika, keduanya langsung dibawa ke RS Bhakti Asih untuk penanganan lebih lanjut.

“Menurut hasil keterangan dokter, korban atas nama Rangga meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sedangkan Albi mengalami patah tangan kiri dan beberapa jahitan di bagian kepala,” papar Kompol Harris.

Dugaan sementara, ujar Harris, tembok yang menimpa Rangga sudah rapuh dan sudah berusia lebih dari 20 tahun dan belum pernah direnovasi. “Hasil penyelidikan awal, tembok tersebut sudah rapuh, usianya diperkirakan sudah 20 tahun,” ujarnya.

Dikatakan Kapolsek, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi di TKP. “Saat kejadian, guru yang berjumlah dua orang masih mengajar siswa lainnya, karena itu tidak mengawasi,” ujarnya.

Sementara itu, Deri Wijaya (23), paman Rangga mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat jam istirahat, Rangga dan Albi bermain di tembok pagar setinggi dua meter dengan tebal 30 cm. Diduga fondasi tembok sudah rapuh.

“Saat itu juga Rangga sedang berada di dekat tembok. Akhirnya Rangga dan Albi tertimpa tembok itu,” kata Deri ketika ditemui di rumah duka di RT 2/RW 5, Kelurahan Surimara Barat, kemarin. (pramita/deddy/sn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.