Tunjangan Guru Daerah Dievaluasi
LEBAK,SNOL–Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lebak bakal mengevaluasi tunjangan guru daerah khusus (gurdasus) di wilayah setempat, menyusul jumlah desa terpencil berkurang dari 54 menjadi 49 desa.Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lebak, Asep Komar Hidayat mengatakan, gurdasus yang semula namanya gurdacil (tunjangan guru daerah terpencil) diberikan bagi tenaga pengajar yang ditempatkan di daerah terpencil dengan kondisi infrastruktur jalan yang sulit dijangkau kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
“Sekarang hampir akses jalan di setiap perkampungan bisa dilalui kendaraan. Jadi program gurdasus itu harus di evaluasi kembali,” kata Asep di Rangkasbitung, Jumat (5/4).
Tujuan Dindik mengevalu¬asi program gurdasus, selain saat ini akses jalan bisa dilalui kendaraan, juga untuk meminimalisir penyelewengan bantuan yang dilakukan oleh oknum guru yang sering mengajukan dana gurdasus. “Ingin dapat gurdasus mereka kadang menghalalkan segala cara. Kami tidak mengetahui, meski Dindik Lebak yang mengajukan nama-nama guru penerima gurdasus,” ujarnya.
Jumlah guru penerima gurdasus sebanyak 1.815 orang di 28 kecamatan se-Kabupaten Lebak. “Memang guru yang paling banyak mendapat gurdasus berada di Kabupaten Lebak bagian selatan terutama guru SD,” ujarnya, seraya menyebutkan gurdasus berasal dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan nominal anggaran yang diterima setiap guru Rp6.850.000 pertahun.
Bagaimana merubah program gurdasus tersebut? Asep tidak menjelaskan secara rinci, ia mengaku baru akan mengusulkan pergantian program itu kepada Kemendikbud. ”Hingga saat ini kami masih mencari konsep tentang perubahan gurdasus itu,” imbuhnya.
Salah seorang guru SD di Kecamatan Cilograng, Siti Maryam menyatakan, ia tak mempermasalahkan rencana Dindik Lebak tersebut. Kendati demikian, ia meminta dana gurdasus tidak dikurangi atau dihapus. “Kalau rubah programnya saja sih gak apa-apa yang penting jangan bantuannya tidak dihapus. Apalagi bantuan gurdasus ini sangat bermanfaat bagi guru-guru yang berada di lokasi yang jauh dari akses pelayanan publik,” kata Maryam. (mg8/eman/sn)