Dua Sekolah di Serang Diliburkan Akibat Banjir

SERANG, SNOL Dua sekolah di Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang diliburkan akibat ruang belajarnya kebanjiran, setelah diguyur hujan selama dua hari terakhir. Yakni SDN Tonjong dan SMPN 2 Kramatwaktu.

Camat Kramat watu, Kabupaten Serang, Nur Sa’ad mengatakan, selain merendam dua sekolah, banjir tersebut juga merendam ratusan pemukiman serta lahan pewasahan warga di empat Desa, yakni Margasana, Pamengkang, Terate, dan Tonjong.

”Tidak ada korban jiwa, hanya saja kerugian materi yang dialami warga akibat kebanjiran itu mencapai ratusan juta karena rumah ratusan hektar pesawahan terendam banjir,” kata Nur Sa’ad di Serang, Selasa (5/3).

Kades Tonjong, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Muhammad Ya’is menambahkan, untuk di Desa Tonjong pemukiman warga yang terendam banjir sedikitnya 137 rumah.

“Ada sebagian warga yang mengungsi, dan ada juga yang bertahan dirumahnya masing-masing. Kami segera melakukan pendataan korban untuk diserahkan kepada BPBD,” kata Ya’is.

Dari pantauan dilokasi, hingga pukul 15.00 WIB, ratusan rumah masih terendam banjir setinggi 1 meter. Kondisi tesebut mengganggu aktifitas warga setempat. Bajir tersebut akibat meluapnya kali yang berada di Desa Pamengkang Kecamatan setempat.

SDN Lopang Domba, Kecamatan Serang, Kota Serang juga terendam banjir. Kepala Sekolah SDN Lopang Domba, Munawaroh mengatakan, banjir di sekolah tersebut sudah terjadi sejak tahun 2006, jauh sebelum ia menjabat sebagai kepala sekolah.
Namun, sampai saat ini belum ada penanganan serius dari pihak pemkot dan pemrov, sehingga banjir terus terjadi setiapa da hujan.

“Persoalannya disini itu adalah tanah sekolah lebih rendah dari drainase dan jalan yang ada, sehingga air tidak bias mengalir, dampaknya air menggenangi dan masuk ke ruang kelas,” kata Munawaroh.

Menurut Munawaroh, pihaknya pernah mengajukan relokasi siswa untuk belajar bersama (digabung) dengan sekolah lain yang lokasinya tidak jauh dari sekolah tersebut.

”Tapi karena keterbtaasan ruangan, sekolah itu tidak bisa. Kami minta kepada pemerintah untuk mencarikan solusi, bila perlu sekolah itu direlokasi,” pintanya.

Walikota Serang, Tb Haerul Jaman mengatakan, dalam rapat evaluasi dengan SKPD ia sudah mengintruksikan untuk segera mengkaji masalah tersebut.

“Kalau untuk relokasi rasanya tidak mungkin, pokoknya kita akan lihat dulu. Kalau dikatakan tidak peduli pendidikan tidak juga. Bantuan dari provinsi sudah dialokasikan, dan itu untuk semua sekolah,” kata Jaman. (mg3/bagas/eman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.