Dua Wisatawan Tewas Tenggelam di Pantai Sawarna
BAYAH,SNOL Keganasan ombak Pantai Sawarna, Bayah, Kabupaten Lebak menelan korban jiwa dalam libur lebaran tahun ini. Dua wisatawan tewas tenggelam setelah terseret arus pantai dengan ombak besar tersebut.
Kedua wisatawan bernasib malang tersebut masih berusia remaja. Korban pertama, Muhammad Haerudin (17), merupakan warga Kampung Panggang RT 004 RW 003 Desa Selapanjang Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang. Sedangkan korban berikutnya yakni Rhoby Alfadenta Kuswara (16) berasal dari Lingkungan Kayu Manis RT 003/003 Desa Cimekar Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.
Rhoby Alfadenta Kuswara, Muhamad Haerudin dan Adam Alif, sedang asik berenang di pinggir pantai, Sabtu (9/7). Sedikit demi sedikit mereka mulai bergerak ke tengah pantai. Sampai akhirnya terseret ombak yang cukup besar.
Sekretaris Desa Sawarna, Lili Suherli menyatakan, sekitar pukul 15.00 Wib satu korban tenggelam sudah ditemukan yaitu Rhoby Alfadenta Kuswara (16) dalam kondisi tidak bernyawa. Namun, Muhammad Haerudin sampai kemarin sore belum ditemukan.
“Petugas masih melakukan pencarian satu korban lagi,” kata Lili melalui telepon selulernya, Minggu (10/7).
Kapolsek Bayah Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sadimun membenarkan adanya peristiwa tersebut. Katanya, ketiga korban saat itu sedang berenang. Namun ombak yang saat itu tiba – tiba meningkat, menyeret dan menghanyutkan 2 remaja tersebut.
Beruntung, Adam Alif pada saat itu langsung terselamatkan oleh seorang nelayan yang saat itu hendak bersandar selepas mancing. Namun, naas bagi kedua temanya yang langsung tenggelam.
“Informasi dari anggota sekitar pukul 15.00 Wib, satu korban sudah ditemukan, dan akan segera dikonfirmasikan kepada keluarganya,” ujar AKP Sadimun.
Menurutnya, data yang diperoleh dari sejumlah saksi terakhir, Rhoby mengenakan kaos putih dan celana pendek merah. Sedangkan Haerudin, belum diketahui. Kini petugas masih melakukan pencarian sampai jasad korban ditemukan. Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada semua wisatawan untuk selalu waspada, agar tidak berenang di pantai jika ombak sedang tinggi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Kaprawi menambahkan, saat ini BPBD menambah anggota untuk membantu pencairan korban. “Untuk mengoptimalkan pencarian, kita sudah menambah anggota. Namun hingga saat ini, belum ada tanda – tanda jasad korban ditemukan,” imbuhnya.
Yoyon, paman Muhammad Haerudin (17) saat ditemui di Cisoka mengungkapkan keluarga masih merasakan kehilangan atas musibah yang menimpa keponakannya. Apalagi, jasad Haerudin belum ditemukan hingga saat ini.
“Korban sehat-sehat saja saat berangkat dengan menggunakan sepeda motor bersama 7 sepupunya pada hari Jumat malam ke pantai Sawarna. Kemudian besoknya jam 8, keluarga diberitahukan oleh sepupunya bahwa korban hilang terbawa ombak saat berenang di pantai Sawarna,”kata Yoyon di rumah Haerudin.
Menurut Yoyon, Haerudin bersama lima sepupunya mulai berenang pada pukul 07.00 pagi. Baru beberapa menit berenang, korban bersama sepupunya tergulung ombak sekitar 2 meter. Lima orang keluar dari gulungan ombak sedangkan korban tidak terselamatkan.
Yoyon menambahkan keluarga sangat kecewa dengan pengelola pantai Sawarna yang lambat dalam melakukan penyelamatan dan menjaga keamanan. Harusnya, kata Yoyon, pengelola pantai memberikan rambu kepada para pengunjung jika ombak sedang .
Haerudin merupakan anak bungsu dari lima bersaudara dan baru saja lulus dari sekolah teknik mesin di salah satu SMK swasta di Cisoka. Saat ini, keluarganya bergantian menyusul ke Pantai Sawarna.
”Kami pihak keluarga sudah merelakan apa yang terjadi pada Muhammad Haerudin, yang penting bagi kami adalah semoga jasad korban segera ditemukan,”katanya. (mulyana/mg7/gatot/satelitnews)