Lebak Cabut Tanggap Darurat Banjir dan Longsor
LEBAK,SNOL Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Banten, mencabut status tanggap darurat banjir dan longsor. Cuaca di wilayah itu kini relatif normal dan curah hujan relatif kecil sehingga tidak menimbulkan banjir dan longsor.
“Kami secara resmi telah mencabut status tersebut karena masanya berakhir pada tanggal 24 Februari 2013,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Muklis di Rangkasbitung, Rabu (27/2).
Bencana alam yang menimpa sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak pada bulan Januari lalu menewaskan sebanyak enam orang, di antaranya dua tertimbun longsor, tiga hanyut, dan seorang terserang penyakit ayan. Selain itu, sebanyak 7.450 rumah terendam banjir dan 285 rumah rusak akibat diterjang longsor.
Di samping itu juga mengakibatkan 30 unit sekolah dan 11 titik jalan mengalami kerusakan, termasuk beberapa jembatan putus.
“Diperkirakan kerugian akibat bencana alam itu sekitar puluhan miliar rupiah,” jelas Muklis.
Menurut dia, pencabutan masa status tanggap darurat juga petugas dan relawan yang tersebar di enam posko dan satu posko pusat bencana alam sudah dibubarkan.
Saat ini, ujar dia, sudah tidak ada lagi petugas maupun relawan yang melakukan piket bergantian. Apalagi, beberapa hari terkahir cuaca di Kabupaten Lebak tidak turun hujan. Akan tetapi, jika hujan turun relatif kecil. Namun, pihaknya mewaspadai gelombang pesisir selatan karena diperkirakan ketinggian gelombang mencapai 4–6 meter.
“Kami minta nelayan Lebak selatan tetap waspada terhadap cuaca buruk itu guna mencegah kecelakaan laut,” katanya.(ant/dem/rmol)