Crane Tower Apartemen Ambruk, 3 Tewas
CIPUTAT, SNOL Pembangunan apartemen Green Lake View, di Jalan Dewi Sartika, RT 02/09, Kelurahan/Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), memakan korban jiwa. Minggu (13/1) tiga pekerja tewas setelah terjatuh dari ketinggian 30 meter akibat tower crane (menara derek) yang sedang dioperasikan patah sekitar pukul 16.00 WIB.
Ketiga pekerja yang tewas itu, masing-masing bernama Jalil (45) selaku ketua tim cheking, Leman (50) dan Yoto (30). Sedangkan korban luka adalah Wanto (25). “Kejadiannya begitu tiba-tiba. Kemungkinan tower crane itu terjatuh akibat adanya baut yang patah,” ucap Agung. Agung (28), salah satu pekerja yang ada di lokasi kejadian .
Dani Ramdani, ketua RT setempat mengatakan, pihaknya tidak tahu persis penyebab jatuhnya para pekerja. Namun, dari keterangan pekerja lainnya yang ada di lokasi kejadian, penyebabnya karena menara dereknya patah. “Saya juga tidak tahu persis kejadiannya. Namun, mereka (para pekerja) berencana membangun lantai dua,” jelasnya.
Dalam peristiwa di gedung yang rencananya akan dibangun setinggi 18 lantai tersebut, biasanya ada 5-6 pekerja yang menaiki menara derek. Mereka naik bergantian untuk menambah ketinggian bangunan. “Satu korban meninggal sudah dibawa ke Rumah Sakit Sari Asih, dua masih di dalam dan sedang diusahakan untuk dikeluarkan. Sedangkan satu lagi sekarat dan masih selamat di RS (Rumah Sakit) Sari Asih,” bebernya.
Menurut Dani, sebenarnya para pekerja sudah menggunakan sabuk pengaman, helm dan kelengkapan proyek standar lainnya. Hanya saja, saat menara derek tersebut patah, semuanya ikut terjatuh dari atas ke bawah. “Kalau korban yang selamat, pelipisnya robek. Polisi juga sedang menanganinya,” singkat Dani.
Hingga hasil liputan ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak pengembang apartemen Green Lake View. Mereka masih terlihat sibuk mengevakuasi dua korban yang belum bisa diangkat yang tertimpa besi derek. Petugas dari kepolisian, warga dan sejumlah pekerja nampak kesulitan mengevakuasi korban, yang berada di ketinggian 10 meter dari muka tanah.
Barulah setelah sekitar 5 jam kemudian, satu per satu dari dua korban tewas yang terjepit reruntuhan besi derek, masing-masing Jalil (45) dan Leman (50), berhasil dievakuasi petugas kepolisian dan juga Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), yang juga datang ke lokasi kejadian.
Kapolsek Ciputat, Kompol Alip di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya masih mendalami peristiwa maut tersebut. “Benar, tiga pekerja tewas, dan satu lainnya sekarat. Kami maih menghimpun saksi-saksi dan masih menanyakan peristiwa itu kepada pihak pengembang. Setelah ini akan saya jelaskan,” singkat Kompol Alip.
Menurut Alip, petugas sempat kesulitan mengevakuasi Jalil karena jasadnya tergencet besi sehingga membutuhkkan alat berat untuk mengevakuasinya. “Karena tergencet besi jadi harus memakai alat berat. Tidak bisa dievakuasi dengan tangan. Tapi, semuanya sudah bisa dievakuasi dan sudah dilarikan ke RS Fatmawati, sedang yang selamat dirawat di Sari Asih,” ujar Alip.
Pantauan pada akhir evakuasi, mayat Jalil, dan Yoto nampak diangkut ke dalam mobil ambulan dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta bernopol B 7770 EO. Sementara itu kondisi di lokasi hingga pukul 21.00 WIB masih ramai dengan para pekerja dan polisi, yang nampak kelelahan dan beristirahat di sekitar gedung setinggi 30 meter yang menjadi lokasi kecelakaan kerja itu. (pane/ irwan/deddy)