Proyek Apartemen Maut Diduga Salahi Izin

CIPUTAT, SNOL Insiden maut di Apartemen Green Lake View yang menyebabkan 3 pekerja tewas dan satu luka-luka pada Minggu (13/1), mendapatkan keprihatinan dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Tangsel. Hanya saja, diakui BP2T, bahwa pembangunan itu sudah legal dan sudah berizin. Tetapi, izinnya bukan untuk apartemen melainkan rusunami.
“Semua surat rekomendasi pembangunan sudah dikeluarkan, dan legal,” tegas Bambang Nurtjahyo, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian BP2T Tangsel.
Namun, saat wartawan ingin melihat kelengkapan salinan surat yang telah dikeluarkan kedua pejabat BP2T berdalih rekomendasi tersebut tengah dibawa petugas inspeksi dilapangan. “Nomor suratnya lupa karena sedang dibawa petugas ke lapangan. Dan kami tidak akan gegabah dalam mengeluarkan perizinan,” tambahnya.
BP2T Kota Tangsel mengaku telah mengeluarkan surat rekomendasi perizinan pada tahun 2012 lalu. Namun, peruntukan perizinan yang dikeluarkannya tersebut bukan untuk pembangunan apartemen, melainkan Rusunami. “Izinnya bukan untuk apartemen, tapi rusunami. Nanti kami lakukan periksaan lanjutan jika ada kesalahan pelaksanaan izin,” imbuhnya.
Sekedar informasi, sesuai dengan surat perizinan yang diajukan oleh PT Sartika Cipta Sejati (Cempaka Group) selaku pihak pengembang, rencanaya proyek pembangunan hunian tersebut akan berdiri 5 tower yang masing-masing terdiri atas 18 lantai. Tapi surat ijin yang dikeluarkan baru untuk dua tower, yakni A dan B.
“Pada saat mengajukan dokumen dilampirkan juga surat keterangan dari Kemenpera (Kementerian Perumahan Rakyat). Tidak ada bedanya antara perijinan apartemen dan Rusunami,” sahut Eki Herdiana Kepala Bidang Perizinan BP2T Tangsel.
Pantauan di tempat kejadian perkara, proyek pembangunan apartemen Green Lake View tampak sepi. Pintu depan digembok, tenda dekat pagar sebelah kiri tempat kumpul mandor dan kuli hanya terlihat dua motor diparkir. Hanya dua security terlihat samar-samar di gubuk triplek berbentuk kubus yang jaraknya sekitar 50 meter dari pintu depan. Sepertinya kedua security itu memerhatikan orang-orang yang datang.
Sementara dari belakang dari ujung Gang Benteng, terlihat jelas tower crane sudah rusak atasnya. Pagar belakang dibuat dari seng dan dipasangi policeline. Sebagian pekerja tampak berjalan santai dan ada yang sedang membereskan perkakas di dekat-dekat tower crane yang masih dibiarkan begitu saja.
Menurut Dani, Ketua RT 02, pengerjaan proyek tersebut diberhentikan untuk sementara berdasarkan informasi dari salah pekerja proyek. “Kira-kira dalam jangka satu minggu ke depan,“ jelas Dani.(mg9/pane/ deddy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.