Circle K Dirusak Massa, Satu Kena Luka Bacok
PONDOK AREN, SNOL Minimarket 24 jam di Tangsel semakin tidak terjamin keamanannya. Jika sebelumnya sejumlah minimarket 24 jam menjadi sasaran perampokan bersenjata api, kini giliran minimarket Circle K di Komplek Senayan, sektor 9 Bintaro, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren dirusak sejumlah orang tak dikenal, Kamis malam (14/6).
Dani (25) salah seorang karyawan Cars Wash yang berada di samping minmarket Circle K, menjadi sasaran amukan para pemuda tak dikenal tadi. Dani mengalami luka di bagian kepala akibat sabetan senjata tajam. Korban kemudian dibawa warga ke Rumah Sakit Sari Asih Ciledug Kota Tangerang untuk menjalani perawatan.
Menurut saksi yang tidak mau ditulis namanya, sekitar pukul 21.00 WIB, tiba-tiba datang empat orang tak dikenal mengendarai motor. Kelompok pemuda bersenjata tajam itu langsung menyerang warga yang berada di sekitar minimarket. Tak hanya itu, para pelaku juga merusak kaca depan minimarket. “Mereka langsung menyerang tanpa sebab,” ujarnya.
Sementara Agus, petugas keamanan perumahan setempat menambahkan, dengan menggunakan senjata tajam, seperti golok, dua orang penjaga pakir yang sedang berada di depan minimarket menjadi sasaran. Beruntung, mereka dapat menyelamatkan diri. “Tiba-tiba saja ada lima motor berhenti lalu memecahkan kaca minimarket menggunakan golok,” katanya.
Kapolsek Pondok Aren, Kompol Parnomo belum bisa menjelaskan kejadian tersebut terkait dengan buntut peristiwa dari penyerangan sebuah gardu FBR 0223 di Kebon Kopi yang belum lama terjadi. “Kami belum bisa menyimpulkan bahwa kejadian penyerangan terhadap sebuah mini market berkaitan peristiwa penyerangan terhadap salah satu Gardu FBR. Karena kasus ini masih dalam penyelidikan. Sedangkan perihal kasus penyerangan Gardu FBR sudah beberapa orang saksi sudah dimintai keterangan. Diharapkan kedua kasus ini secepatnya bisa terugkap,” katanya.
Menyikapi maraknya tindak kriminalitas pada minimarket, anggota DPRD Kota Tangsel H Saleh Asnawi menilai saat ini sudah saatnya dibangun Polres di wilayah Tangsel. “Jadi perlu penyatuan Mapolsek di Tangsel. Setidaknya dapat mempercepat koordinasi. Karena itu Polres harus segera dibangun,” terangnya.
Pemkot Tangsel sendiri mengaku telah mengajukan permohonan pembangunan kantor Mapolres Tangsel kepada Kapolda Metro Jaya. “Sudah dibahas dengan Kapolda soal pembangunan Polres Tangsel. Rencananya Pemkot menyediakan lahan seluas 2 hektar. Polres ini perlu, selain untuk memberikan keamanan juga untuk mempercepat pengurusan surat-surat warga Tangsel,” kata Benyamin Davnie, Wakil Walikota Tangsel, beberapa waktu lalu.
Harap Menahan Diri
Terkait penyerangan gardu milik FBR, dua hari lalu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolimas), Dedi Budiawan berharap seluruh anggota dan pengurus ormas di Tangsel dapat menahan diri dan tidak melakukan perbuatan melawan hukum.
Kata dia, semua persoalan sebaiknya diserahkan kepada pihak penegak hukum. “Biarkan kepolisian bekerja dan mari sama-sama bersikap dewasa dengan menyerahkan kasus ini kepada yang berwenang dan menjadi ranah hukum,” terang Dedi Budiawan Tangsel Pos, kemarin (15/6).
Menurut Dedi Budiawan, pihak kepolisian telah menurunkan personel baik wilayah sektor hingga wiyalah resort untuk mengungkap dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
Dedi Budiawan bilang, Kesbangpolimas akan terus melakukan langkah-langkah serta pendekatan secara persuasif dan berkoordinasi secara intensif dengan kepolisian maupun pimpinan ormas, guna memberikan ketentraman dan kenyaman dilingkungan masyarakat.
Selama ini Kota Tangsel selalu aman serta kondusif walaupun ada perkelahian, hanya individu karena emosi sesaat. “Jadi jangan terprovokasi atas kejadian yang belum jelas motifnya,” harapnya. (irm/adn/bnn)