Kabupaten Tangerang Butuh 3180 Kelas Baru

TANGERANG, SNOL Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Kabupaten Tangerang memerlukan 3.180 ruang kelas baru. Saat ini satu ruangan terpaksa diisi 60 sampai 80 siswa. Padahal, standar rasio nasional antara jumlah siswa dan ruang kelas adalah 1:32 siswa.
“Salah satu masalah pendidikan di Kabupaten Tangerang adalah minimnya infrastruktur yang ada. Karena keterbatasan ruang kelas menyebabkan banyak siswa belajar saling berdesakan sehingga proses belajar mengajar kurang efektif,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Komarudin dalam acara diskusi pendidikan bertema Evaluasi Pendidikan Kabupaten Tangerang 2012 dan Orientasi Pendidikan 2013, di Istana Nelayan Tangerang, Kamis (10/1).
Dalam acara yang digelar Dewan Pendidikan Kabupaten tersebut, Komarudin menjelaskan, saat ini satu ruangan terpaksa diisi 60 sampai 80 siswa. Padahal, standar rasio nasional antara jumlah siswa dan ruang kelas adalah 1:32 siswa. “Kekurangan kelas tersebut mulai jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA, sehingga banyak sekolah yang menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dua shift, pagi dan sore,” jelas pria yang baru saja mendapat gelar doktor ini.
Komarudin memaparkan, jumlah ruangan kelas yang saat ini ada untuk SD tercatat 7.757 unit dengan rincian 5.859 ruang kelas dalam kondisi baik, 1.310 rusak ringan, dan 421 rusak berat. Untuk jenjang SMP tercatat 3.456 ruang kelas, dengan rincian 2.776 kondisi baik, 371 rusak ringan, dan 158 rusak berat. Untuk jenjang SMA/SMK/MA tercatat 2.137 ruang kelas dengan rincian 1.811 kondisi baik, 148 rusak ringan, dan 68 rusak berat.
Namun begitu menurut Komarudin, Pemerintah Kabupaten Tangerang, sebenarnya secara kebijakan telah sangat peduli terhadap dunia pendidikan di wilayahnya. Hal tersebut terlihat dengan telah dianggarkannya 30 persen APBD di untuk sektor pendidikan dari jumlah minimal yang diamanatkan undang-undang yakni sebesar 20 persen dari APBD. “Sudah 3 tahun Pemkab Tangerang menanggarkan 30 APBD di sektor pendidikan bahkan tahun ini mencapai 38 persen, hanya saja memang karena jumlah siswa didiknya sangat banyak sehingga anggaran Rp 900 miliar dirasakan masih kurang,” jelasnya.
Sekretaris Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang, Eny Suhaeni menjelaskan, saat ini tidak hanya peran dari pemerintah daerah atau dari Dinas Pendidikan saja yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tangerang, tetapi butuh campur tangan dari semua pihak termasuk peran industri yang banyak terdapat di Kabupaten Tangerang. “Sudah saatnya pihak industri bisa berperan” jelas Eny. (hendra/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.