Puluhan Kios dan PKL Stasiun KA Dibongkar

TANGERANG, SNOL Sedikitnya 52 kios pedagang kaki lima (PKL) di Stasiun Poris Gaga dibongkar petugas PT Kereta Api Indonesia, Kamis (9/1). Pembongkaran dilakukan menyusul perluasan fasilitas stasiun dan juga dalam rangka realisasi rencana akses kereta menuju bandara. Sedikitnya 12 kios di sepanjang jalur rel kereta listrik (KRL) Serpong  juga akan segera ditertibkan.
Penertiban kios milik pedagang tidak mendapat perlawanan. Justru sebaliknya, mereka ikut bahu-membahu membantu petugas merobohkan tempatnya berjualan. “Dari awal juga walaupun kami menyewa, tapi ini lahan milik stasiun. Jadi bila sewaktu-waktu akan dipakai seperti sekarang dengan sukarela pasti kami ikut membongkar dan pergi dari sini,” ungkap Sohib Farudin (51) salah seorang pedagang yang sudah berjualan selama 11 tahun Stasiun Kereta Api Poris gaga.
Sohib mengaku, hingga aksi pembongkaran ini dilakukan, pihaknya belum menerima janji apapun dari pihak stasiun maupun PT KAI untuk penggantian rugi atau merelokasi. “Ya tidak apa, namanya juga menumpang. Saya dan teman-teman sudah sepakat kok,” ujarnya.
Sementara Deputy I EVP PT KAI Daop 1 Jakarta, Dwiyana SR, menjelaskan, pembongkaran kios-kios pedagang ini merupakan rangkaian penertiban stasiun kereta api di Jabodetabek. “Para pemilik kios ini sudah habis masa sewanya dan ini semua kami lakukan untuk penataan stasiun agar lebih nyaman bagi para pengguna kereta api,”ujarnya, Kamis (10/1).
Selain itu kata Dwiyana, Stasiun Poris Gaga nantinya merupakan stasiun yang akan dilalui oleh Kereta Api (KA) menuju Bandara Soekarno-Hatta sehingga pembenahan pelayanan stasiun tersebut harus dilakukan mulai saat ini. “Ada sekitar 49 kios di halaman parkir dan tiga kios di dalam peron yang kami bongkar,”katanya.
Dijelaskannya, penertiban stasiun kereta api di Jabodetabek juga sudah dilakukan di beberapa tempat seperti stasiun Cilebut, Bojong Gede dan Citayam. “Para pemilik kios hingga saat ini, masih cukup kooperatif. Mereka bahkan sudah membongkar terlebih dahulu kiosnya sebelum hari yang ditentukan dan memanfaatkan kembali bahan bangunan yang masih bisa terpakai,”ujarnya.
Kepala Stasiun Poris Gaga, M. Nurdin mengatakan, hingga saat ini pihaknya tengah melakukan pembangunan sebelum jalur kereta Jakarta-bandara beroperasi. Banyak hal yang harus dibenahi, meliputi fasilitas parkir, tempat tunggu, hingga beberapa lahan yang akan diperluas untuk penumpang. “Kereta bandara itukan nantinya akan eksklusif, demikian juga stasiun yang akan dilaluinya. Kami harap semua penumpang akan merasa nyaman dengan berbagai pembenahan ini,” ungkap Nurdin. Selain Stasiun Poris Gaga yang akan dilalui kereta bandara, ada pula stasiun Batuceper yang akan dilalui kereta bertarif Rp 75 ribu tersebut.

Tertibkan PKL Serpong

Sedikitnya 12 kios di sepanjang jalur rel kereta listrik (KRL) Serpong segera ditertibkan PT KAI. Penertiban dilakukan sesuai Perpres 83/2011 tentang Tugas PT KAI menyelenggarakan Sarana dan Prasarana Kereta Api Jalur Lingkar Bogor, Depok dan Tangerang.
“Dalam waktu dekat ini, kami akan melakukan penertiban para pedagang kaki lima (PKL) dan pemilik kios yang ada di sepanjang jalur KRL Serpong. Hal itu dilakukan karena keberadaan mereka mengganggu ketertiban umum,” kata Satya, Kepala Stasiun Serpong.
Menurut Satya, penertiban dilakukan terkait kebijakan dari PT KAI untuk memperindah keadaan stasiun dari PKL, dan pedagang yang berada di kios. “Penertiban ini bertujuan mengoptimalkan jumlah penumpang dari pedagang asongan maupun kaki lima, tujuannya demi keamanan dan kenyamanan,” ucapnya. Lebih lanjut Satya menambahkan, sebelumnya pihak KAI sudah memberikan sosialisasi melalui surat edaran.
“Paling lambat tanggal 31 Januari 2013 semua pedagang harus mengosongkan, kalau tidak maka kami akan mengambil tindakan pembongkaran,” imbuh Satya.
Kepala Humas PT KAI Mateta Rizalulhaq mengatakan, penertiban jalur KRL dari pedagang dan kios merupakan putusan yang sudah ditetapkan Presiden melalui Kepres Nomor 83/2011 tentang perintah bagi PT KAI untuk Melakukan Penataan Sarana Dan Prasaranan PT KAI di lintas Bandara,dan lintas Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang. “Kami harap masyarakat mau mendukung langkah ini,” imbuhnya.
Menurutnya, penertiban ini tidak hanya berlaku di Stasiun Serpong, namun diseluruh stasiun yang dilintasi rute Jabodetabek, dan juga rute menuju Bandara Soekarno Hatta.(pramita/pane/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.