371 Rumah Rusak Gagal Dibedah
SERPONG,SNOL Sebanyak 371 rumah tidak layak huni di Kota Tangsel gagal dibedah tahun 2012. Hingga saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel belum mendapatkan persetujuan dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) untuk melakukan pembedahan.
Kepala Bidang Pemukiman pada Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman Kota Tangsel Carsono mengatakan, alasan Pemkot Tangsel tidak membedah 371 rumah tersebut lantaran dianggap belum masuk nominasi.
“Kami sudah usulkan 371 rumah tidak layak huni di Tangsel yang diajukan ke Kemenpera tapi belum ada respon sampai sekarang. Makanya, program bedah rumah tersebut gagal direalisasikan tahun ini,” kata Carsono selepas acara peresmian bedah rumah oleh Provinsi Banten, Sabtu (15/12).
Menurut Carsono, Pemkot Tangsel mengajukan bantuan program bedah rumah untuk program Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) ini serentak dilakukan di Kabupaten/Kota di Indonesia. “Di Banten ini baru Lebak dan Pandegelang yang disetujui, tapi kami akan terus menguyakan program itu jalan ke Kemenpera,” jelasnya.
Meskipun belum ada persetujuan dari Kemenpera, tahun 2012 ini, Pemkot Tangsel tetap melaksanakan program serupa dengan melakukan perbaikan atau beda rumah sebanyak 20 unit yang tersebar di dua Kelurahan yakni Ciater, dan Lengkong Gudang Timur. “Tahun ini program itu tetap jalan, tapi baru bisa 20 rumah, itupun dengan anggaran APBD kami,” imbuhnya.
“Kami tidak hanya memperbaiki rumah saja, melainkan drainase, jalan lingkungan, serta sarana MCK (Mandi Cuci Kakus) dengan anggaran masing-masing perbaikan sebesar Rp40 juta,” singkatnya.
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang menghadiri langsung peresmian Lingkungan Sehat Permukiman dan Bedah Rumah di kelurahan Ciater, Serpong, Sabtu (15/12), mengatakan, pada anggaran tahun 2012 ini, digelontorkan anggaran untuk perbaikan 85 rumah.
“Program ini dilaksanakan di 8 kabupaten dan kota se-Banten dengan anggaran Rp7,484 miliar dari APBD 2012,” jelasnya. Menurut Atut, rumah sehat sederhana yang dibedah dilengkapi fasilitas MCK 7 unit, jalan paving block sepanjang 6,813 meter persegi dan drainase pemukiman warga radius 1,858 meter persegi.
“Mereka yang rumahnya dibedah berasal dari kalangan warga tak mampu dan tidak memiliki pekerjaan tetap,” imbuhnya. Di tahun 2013 mendatang, tandas Atut, akan ada perubahan kuota bedah rumah.
“Insya Allah anggarannya diusulkan pada APBD Perubahan, karena kalau sekarang waktunya mepet sekali,” papar kakak ipar Walikota Tangsel Airin Rachmi Dianny itu. (pane/gatot)