Tarif Baru KRL Jabodetabek Tuai Protes
SERPONG, SNOL Rencana kenaikan tarif Kereta Api Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek pada awal Oktober menuai protes KRL Mania di Tangerang Selatan. Mereka merasa pelayanan yang diberikan PT Kereta Api Indonesia (KAI) selama ini belum maksimal.
“Seharusnya pemerintah lebih dulu memperbaiki pelayanan yang selama ini kami rasakan masih kurang maksimal,” kata Sri Warni (36), warga Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan (3/7).
Tarif baru KRL Commuter Line Jabodetabek akan berlaku per 1 Oktober mendatang. Ongkos KRL itu dari Serpong ke Tanah Abang akan naik dari Rp 6000 menjadi Rp 7000 hingga Rp 7500. Hal yang sama juga berlaku bagi jurusan Parung Panjang-Tanah Abang.
Sumiarti (46), warga Cicayur, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, mengaku keberatan dengan tarif baru KRL itu lantaran aktivitasnya pergi-pulang (PP) Cisauk-Tanah Abang dengan tarif saat ini saja sudah memberatkan. “Jika jadi naik, tidak tahu lagi harus bagaimana. Sebab, selama ini saja untuk ongkos kereta saya sudah sulit mencarinya,” kata Sumiarti ketus.
Menurut Sumiarti, kebijakan menaikkan tarif ini merupakan kebijakan yang tidak populis dan menyengsarakan KRL mania. “Selama ini kita merasakan layanan yang diberikan PT KAI belum maksimal. Misalnya, soal kurangnya fasilitas dan jam transit,” ungkap pununpang yang biasa naik dan turun di Stasiun Cisauk ini.
Kepala Stasiun Serpong Sucahyo membenarkan rencana kenaikkan tarif KRL Commuter Line Jabodetabek. Dia pun sudah menduga akan ada reaksi atas rencana kenaikan tarif tersebut. Untuk meminimalisir penolakan KRL mania, pihaknya berencana mensosialisasikan tarif baru ini kepada masyarakat. “sebelum 1 Oktober 2012 kita akan terus sosialisasikan rencana ini,” kata Sicahyo saat di temui di ruang kerjanya, Stasiun Serpong, kemarin.
Menurut Sicahyo, kenaikan tarif KRL Commuter Line Jabodetabek ini merupakan kebijakan pusat. Karena itu kebijakan ini tentunya sudah dipertimbangkan dengan matang. “Kita tidak hanya menaikkan tarif saja, tapi juga meningkatkan pelayanan. Sehingga, manfaat kenaikkan tarif ini dapat dirasakan pengguna jasa kereta api,” katanya.
Pelayanan yang akan ditambah PT KAI meliputi penambahahan AC untuk kenyamanan dan kereta tambahan. “Kita akan menambah 5 hingga 10 KRL dari 10 KRL yang selama ini sudah beroperasi. Jadi per 1 Oktober mendatang, KRL yang beroperasi berjumlah 15 hingga 20 kereta,” katanya.(sho/bnn/fah)