Disperindag Sidak Pasar Serpong dan Pasar Modern BSD
SERPONG, SNOL Mengantisipasi lonjakan harga sembako di pasar seminggu menjelang bulan puasa, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan tim gabungan dari Pemerintah Kota Tangsel melakukan sidak ke dua pasar, yakni Pasar Serpong dan Pasar Modern, BSD, kemarin (11/7).
Dalam sidak yang dilakukan di Pasar Serpong, belum ada kenaikan yang signifikan selain tingginya kenaikan harga telur. “Kenaikan saat ini masih wajar. Naiknya harga disebabkan stok barang yang berkurang,” kata Kepala Disperindag Muhammad usai sidak di Pasar Serpong.
Harga yang paling drastis naik adalah telur. Bila sebelumnya dijual Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu perkilo, saat ini harga telur mencapai Rp 20 ribu perkilo. Minyak goreng kini dijual Rp 11 ribu perkilo padahal sebelumnya antara Rp 9 ribu sampai Rp 10 ribu. Gula putih dari Rp 11 ribu menjadi Rp 13 ribu per kilogram. Cabai merah keriting dari Rp 17 ribu menjadi Rp 22 ribu perkilogramnya. Lalu tomat dari Rp 4 ribu menjadi Rp 6 ribu, bawang merah dari Rp 10 ribu menjadi Rp 12 ribu serta bawang putih dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu perkilogramnya.
“Kenaikannya mencapai 15 persen untuk telur dari harga normal yang ada, dan setiap harinya naik seribu, ini yang perlu diantisipasi,” kata Muhammad.
Muhammad mengatakan, untuk telur saat dicek memang stock yang ada terbatas, sehingga mengalami kenaikan hingga 15 persen. Namun, Lanjut Muhamad, harga beras masih stabil. “Begitu juta harga daging. Cuma naik Rp 500. Itu kita anggap wajar,” katanya.
Mumahad menjelaskan, pihaknya akan terus memantau harga telur minggu ini. Jika dalam waktu seminggu ini mencapai kenaikan hingga 20 persen, dirinya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian, apa penyebab kenaikan harga telur ini.
“Kita akan mengecek apakah ada suplay dan transportasi terhambat atau ada permainan harga di peternak telur atau apa, sehingga harus diselusuri dari peternaknya,” ungkapnya.
Disperindag dan tim gabungan juga melakukan pengecekan terhadap beberapa barang yang kerap mengunakan formalin seperti tahu, ikan asin, ayam. “Belum ditemukan yang berfomalin untuk tahu dan sebagainya saat sidak di pasar Serpong,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangsel Zainal Aminin mengatakan, sidak yang dilakukan bocor karena banyak pedagang ayam dan daging yang tidak berjualan. Saat tim gabungan melakukan sidak di pasar Serpong, hanya ada satu pedagang ayam dan beberapa penjual daging potong. Semestinya, berdasarkan data dari pengelola pasar terdapat 30 penjual ayam dan belasan pedagang daging.(irm/bnn/fah)