Kasus Bunuh Orangtua oleh Anak Bukti Judi Masih Marak
TANGERANG, SNOL Pimpinan DPRD Kota Tangerang mendesak aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat segera memberangus aktivitas perjudian di wilayah Kota Tangerang.
“Peristiwa anak yang tega membunuh kedua orang tuanya gara-gara kalah berjudi di Kecamatan Neglasari pekan lalu, menjadi bukti masih suburnya geliat aktivitas perjudian di wilayah ini,” ujar Herry Rumawatine, Ketua DPRD Kota Tangerang, Rabu (11/7).
Menurut Herry, kasus pembunuhan tragis antara anak dan orang tua itu seharusnya menjadi tamparan bagi aparat kepolisian dan Satpol PP untuk segera membersihkan judi dari kota yang mengusung visi Akhlakul Karimah.
“Saya minta polisi dan Satpol PP segera memberantas judi. Karena, judi merupakan penyakit masyarakat yang berdampak langsung ke persoalan moral, mental dan ekonomi,” kata mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tangerang itu lagi.
Kapolres Metropolitan Tangerang Kombespol Wahyu Widada mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya menyelidiki adanya indikasi motif perjudian di balik kasus anak yang tega membunuh orangtuanya.
“Hasil pemeriksaan memang membuktikan, bahwa kasus anak bunuh kedua orang tuanya di Neglasari bermotif kalah judi. Saat ini, kami masih menyelidiki aktivitas perjudian dimaksud. Dan tentunya kami tidak tinggal diam atas perjudian ini,” ujar Wahyu Widada.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Tangerang Irman Pudjahendra mengatakan, secara institusi pihaknya siap membantu tugas kepolisian dalam melakukan pemberantasan judi. Namun, secara hukum Satpol PP tidak bisa bergerak sendirian dalam melakukan penumpasan aktifitas judi.
“Secara undang-undang kami tidak punya hak memberangus judi dan melakukan penangkapan atas aktifitas judi. Sebab, tidak diatur dalam Perda. Namun, jika tenaga kami dibutuhkan untuk membantu kepolisian membersihkan judi kami siap membantu,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, pasutri pedagang siomay, Yoribut (65) dan Lie Sek Nio (60), ditemukan tewas dengan kondisi tubuh penuh luka dan terbakar di rumahnya di Kampung Sewan, Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. Jenazah kedua korban pertama kali ditemukan oleh anaknya, BL yang kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi. Tapi, siapa sangka bila ternyata pembunuhan sadis itu justru dilakukan oleh BL sendiri. (pane/made)