30 PSK Kocar-Kacir Terjaring Operasi Pekat
CIPUTAT, SN – Puluhan wanita pekerja seks komerial (PSK) terjaring operasi pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) Minggu (11/3) dini hari. Kemudian, petugas Satpol PP mengirim mereka ke Dinas Sosial (Dinsos) untuk dikarantina guna diberikan bekal keterampilan selama dua pekan.
Kepala Satuan (Kasat) Satpol PP Tangsel Sukanta mengatakan, operasi pekat itu merupakan agenda yang sudah dirancang guna meminimalisir tempat prostitusi di kota bermotto Religius tersebut. “Operasi pekat akan berlangsung terus dan waktunya tentatif,” katanya, kemarin.
Operasi tersebut dimulai menjelang dini hari, menyisir sejumlah kawasan yang diduga menjadi lokasi mangkalnya PSK. Diantaranya kawasan Babakan Kecamatan Setu, Serpong dan sekitarnya.
Kupu-kupu malam itu dipergoki tengah asyik melayani pelanggannya di warung remang-remang (warem). Mereka kocar-kacir berhamburan berusaha melarikan diri dari sergapan petugas yang tiba-tiba saja merangsek masuk.
Tetapi petugas tak kalah cerdik, setiap penjuru lokasi yang disisir disebar personel yang siap menghadang. Akhirnya, 30 PSK terjaring razia tersebut. Kemudian mereka digiring ke kantor Satpol PP untuk didata dan langsung diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Tangsel. “Kita cuma data saja terus diserahkan ke Dinsos,” ungkapnya.
Sambung Sukanta, operasi itu juga merupakan kegiatan rutin Saptol PP dalam menjaga kondusifitas Kota Tangsel dan mengantisipasi merebaknya penyakit masyarakat.
Kepala Bidang Operasional (Kabid Ops) Satpol PP Tangsel Saleh Musa menjelaskan, 30 PSK tersebut terjaring di ruas jalan Tegal Rotan. Semuanya kemudian dibawa ke kantor Satpol PP untuk pendataan lebih lanjut.
“Kita berharap para PSK ini dikarantina Dinsos dan diberi pelatihan selama 2 minggu agar mempunyai keterampilan, sehingga PSK ini tidak kembali ke jalanan dan menjajakan diri lagi,” katanya. (bam/BNN/susilo)