Belum 2 Bulan Diperbaiki, Jalan Raya Serpong Bergelombang dan india viagra Berlubang Lagi

SERPONG,SNOL Konstruksi jalan yang dibangun Provinsi Banten di sejumlah ruas jalan Tangsel berkualitas buruk. Padahal, belum sebulan ruas Jalan Raya Serpong diperbaiki. Warga Tangsel berharap pemerintah segera menyikapi masalah tersebut.
“Lihat saja, baru di aspal jalannya udah pada ngelupas lagi. Banyak sekali titiknya, khususnya di Jalan Raya Serpong. Jalan baru dibangun kurang sebulan sudah rusak bergelombang,” ungkap Remus Dauna, warga Perumahan Nusa Loka, BSD, Minggu (20/1/2013).
Pembicaraan soal buruknya kontruksi jalan yang dibangun Provinsi Banten juga merebak di sejumlah komunitas jejaring sosial. Tanpa canggung warga menyebut bahwa jalan tersebut seakan dibangun asal-asalan. “Masa mau car free day jalannya rusak begitu, nanti tidak malu kalau dipotret media. Harusnya dibenerin dulu jalannya,” sebut Seno, warga BSD di jejering sosial.
Pengamatan langsung di lapangan, kondisi aspal jalan yang kini rusak diantaranya di ruas Jalan Raya Siliwangi, Jalan Raya Puspiptek, Jalan Raya Cirendeu dan Jalan Raya Serpong. Padahal belum ada sepekan ruas-ruas jalan diperbaiki dengan pengaspalan tapi sudah rusak lagi. Seperti terjadi di jalan Raya Serpong, di beberapa titik seperti di depan Giant dan BSD Square, BSD Plaza, dan Golden Boulevard, kondisi jalan bergelombang. Ketebalan batu kerikil dan pasir di aspal jalan begitu kentara.
Ketua Gerakan Masyarakat Madani (Gemma) Tangerang, Drajat Sumarsono mengatakan, proses pengaspalan jalan yang dilakukan oleh kontraktor terkesan asal jadi. Itu dilihat dari kualitas bahan dasar pengaspalan dan teknik pekerjaan jauh dari harapan. “Kontraktor lebih mendahulukan untung besar dari pada menjaga kualitas konstruksi jalan,” sebutnya.
Parahnya lagi, jalan rusak tersebut akan berdampak pada keselamatan pengguna jalan dalam berkendara, dan semakin menambah buruk citra Kota Tangerang. “Jika kualitas bangunan seperti ini, Tangsel yang jelek. Padahal Pemkot Tangsel sudah sangat baik dalam melakukan pembangunan infrastruktur,” sindirnya.
Pihaknya pun mendesak Pemerintah Propinsi Banten untuk segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak tersebut secepatnya. Dan memberikan sanksi kepada pihak kontraktor yang mengerjakannya, karena terbukti hasil pekerjaan tidak baik dan terkesan asal-asalan.
Terpisah, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel, Retno Prawati menjelaskan, ruas jalan-jalan tersebut statusnya milik Provinsi Banten. Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kontraktor untuk segera memperbaiki ruas jalan yang rusak. “Sudah kami sampaikan keluhan masyarakat. Saya sudah minta ke kontraktornya untuk memperhatikan kualitasnya,”kata Retno. (pane/gatot)