Sering Ditilang, Sopir Angkot Demo
TANGERANG, SNOL—Ratusan sopir angkot G-03 jurusan Kalideres-Kotabumi menggeruduk Pos Polisi depan Mall Robinson, Jalan Daan Mogot, Tangerang, Sabtu (20/6) siang. Para sopir juga mengekspresikan kekesalannya dengan memarkirkan angkotnya di tengah jalan. Aksi yang dilakukan lantaran para sopir kesal karena sering ditilang saat melintas di karimnoureldin.net jalur lambat khusus angkot samping Masjid Kali Pasir. Padahal angkotan lain diperbolehkan menggunakan jalur tersebut.
Pantauan Satelit News, para sopir memarkirkan kendaraannya di tengah jalan hingga menutup seluruh badan jalan. Hal tersebut membuat kemacetan panjang. Bahkan, kendaraan dari arah Daan Mogot Jakarta Barat, juga tidak bisa melalui jalan tersebut pada siang hari.
Salah seorang sopir, Marwanto mengatakan, para sopir hanya ingin menuntut jalan khusus angkutan di samping masjid Pasar Anyar. Menurtnya, pasca dilarang, angkutan G03 jurusan Kalideres-Kotabumi para sopir mengaku mengalami penurunan pendapatan. “Ini sudah berlangsung selama tiga bulan. Kita tahan-tahan sampai akhirnya para sopir sudah merasa capek karena harus nombok setoran. Sedangkan kalau dipaksakan kita masuk ke jalur tersebut ditilang oleh Polisi,” kata Marwanto.
Marwanto menyesalkan seperti ada perbedaan dengan trayek-trayek yang lain. Padahal sebelumnya boleh-boleh saja masuk ke jalur tersebut. Dia mengaku dalam aksi demo ini ada 250 mobil yang ikut melakukan protes.
“Awalnya salah satu teman kami dimaki-maki sama sopir T03 jurusan Cadas. Selama ini kita tidak pernah usil, mereka (angkutan T03) juga masuk ke wilayah kami di Kotabumi tidak usil tapi kita masuk ke sini malah dimaki-maki,” jelasnya.
Sopir lainnya, Udin menjelaskan, awalnya jalur Daan Mogot dibuka khusus angkutan umum. Ada beberapa trayek yang masuk ke jalur tersebut, tapi kenapa saat ini ditutup. Setelah ditutup, para sopir tetap memaksa masuk karena banyak penumpang tapi selalu ditilang Polisi. “Kenapa selalu kami yang ditilang, sementara sopir lain tidak. Kami protes selalu ditilang,” ungkapnya.
Menurut Udin, kalau tidak masuk ke jalur angkutan samping masjid Kali Pasir penghasilannya berkurang. Dirinya mengaku hanya mendapat uang bersih Rp.15 ribu per hari, padahal minimal biasanya bisa bawa pulang ke rumah Rp 80 ribu perhari. “Kalau begini kita setor apa adanya. Yang punya mobil juga pasrah begitu saja. Habis mau gimana lagi memang dapatnya segitu,” ucapnya.
Sementara saat didemo ratusan sopir angkot, Kanit Dikyasa Satlantas Polres Metro Tangerang, AKP Tina mengaku, demo yang dilakukan para sopir angkot tidak berizin. Sebab, kebijakan yang diberlakukan tersebut sudah sesuai dengan kebijakan yang sudah disepakati antara kepolisian dengan perwakilan supir angkot sebelumnya. “Sebelum ada kebijakan inikan ada pertemuan dulu dan http://uri.org.al/buy-cialis-on-the-internet itu dihadiri perwakilan dari mereka. Dan itu sudah disetujui, kalau mereka hanya boleh melalui jalur kanan,” ujar Tina. (uis/made)
Tinggalkan Balasan