UPS Rumah Sakit Terbakar, Pasien Panik

PAMULANG,SNOL— Asap tebal berasal dari lantai dua ruang bersalin dan it's cool NICU Rumah Sakit Permata Pamulang Kecamatan Pamulang, membuat panik para pasien yang berada di lantai dua dan tiga.

Kepanikan terpancar dari muka para pasien yang dievakuasi dari Rumah Sakit ke PLN Pamulang oleh para suster dan pegawai rumah sakit.

Mereka dievakuasi karena Uninterruptible Power Supply (UPS) di lantai dua ruang Nicu dan Bersalin terbakar. Sebanyak 11 pasien dievakuasi melalui pintu darurat rumah sakit. Kejadian tersebut berlangsung sekitar Pukul 12.00 WIB.

Seperti diceritakan Nasta, warga Pamulang yang ibunya dirawat dilantai tiga karena Paru-paru. “Ibu saya syok karena bunyi siliner dan suster memindahkannya ke kantor PLN Pamulang karena ada genset yang terbakar,” ungkap Nasta.

Nasta yang saat itu ditelepon oleh pihak rumah sakit, langsung datang ke lokasi untuk melihat kondisi ibunya yakni Leni (50). “Ibu saya kan kena paru-paru, pas lihat asep langsung panik, tapi Alhamdulillah kondisinya sekarang sudah lebih baik,” katanya.

Dia mengatakan, ini merupakan insiden kecil karena kepanikan akan ada benda yang terbakar membuat pasien dievakuasi terlebih dahulu ketempat yang aman. “Alhamdulillah, tidak sampai meledak dan membesar. Kalau membesar saya tidak tahu kondisi ibu saya seperti apa,” ujarnya.

Sementara, Misel korban demam berdarah yang dirawat dilantai dua pun panik. “Posisi saya didepan pintu. Pas alat tersebut mengeluarkan asep, saya langsung panik. Untungnya pihak rumah sakit segera memindahkan kami ke depan rumah sakit,” katanya.

Dengan kondisi masih diinpus, Misel dibawa ke PLN Pamulang. Selama satu jam dia ditempatkan di PLN Pamulang sampai kondisi rumah sakit aman dan tidak bau asep.

“Saya dievakuasi di we use it PLN, habis itu saya dibawa kembali ke ruang perawatan,” katanya.

Direktur Utama Rumah Sakit Permata Pamulang Taufik, menceritakan awal kronologis sampai pasien rumah sakit dipindahkan. “Petugas kami mencium ada bau dari ruangan UPS, ternyata UPS yang berukuran 1 cm x1 cm tersebut keluar asep dan percikan sehingga kami memutuskan untuk segera memanggil teknisi,” ungkap Taufik.

UPS tersebut merupakan sistem penyedia daya listrik. Jika mati lampu, UPS ini berfungsi. UPS berada di dalam ruangan tersendiri. “Saat asep keluar banyak, alarm langsung berbunyi, petugas segera mematikan alarm takut pasien panik, ternyata makin banyak asep, sehingga kita mengevakuasi pasien ke lokasi yang aman terlebih dahulu,” jelas Taufik saat ditemui dirumah sakit Permata Pamulang.

Teknisi rumah sakit langsung mengatasi percikan api, dan sebanyak 12 unit tabung alat pemadam ringan digunakan untuk mematikan api yang berada didalam UPS tersebut.

“Kita mengevakuasi sebanyak 6 pasien yang berada dilantai dua terdiri dari empat pasien anak, satu ibu melahirkan beserta anaknya. Sedangkan untuk dilantai tiga sebanyak lima pasien yang dievakuasi ke PLN Pamulang,” ungkapnya.

Para pasien dievakuasi tetap menggunakan inpus. Selama dua jam mereka dievakuasi di PLN Pamulang sampai dinyatakan rumah sakit dalam kondisi aman. “Kita melakukan pengecekan dan pemadaman. Setelah itu kita membersihkan rumah sakit, baru pasien kita kembalikan keruang perawatan,” katanya.

Kedepan dengan kondisi ini, pihaknya akan mengcek alat-alat UPS yang ada di Rumah Sakit. “Kita akan cek semua alat yang berjumlah lima unit UPS tersebut, sehingga kejadian ini tidak terjadi lagi,” pungkasnya. (irm/bnn/jarkasih)