Gas Melon Langka, Warga Pakai Kayu Bakar

CISOKA,SNOL—Warga Desa Cibugel Kecamatan Cisoka kesal lantaran gas elpiji 3 Kg mengalami kelangkaan di wilayahnya. Warga pun terpaksa beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak.

Salah satu warga Desa Cibugel Jamaludin mengatakan, dirinya sudah 1 minggu menggunakan kompor tungku dan kayu bakar untuk memasak. Hal tersebut terpaksa ia lakukan, lantaran sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 Kg di wilayahnya.

“Sudah satu minggu lebih saya nyari kayu bakar untuk masak. Mau enggak mau saya lakukan, habis mau gimana lagi, kalau enggak pake kayu bakar dapur saya enggak ada yang masak,” keluh Jamal kepada Satelit News, kemarin.

Jamal menambahkan, selain sulit untuk mendapatkan tabung gas melon berukuran 3 Kg, harganya pun mengalami lonjakan yang drastis. Harga semula yakni Rp18.000 per tabung sekarang mencapai Rp20.500 per tabung. Bahkan untuk mendapatkannya, warga harus memesannya terlebih dahulu. “Dicarinya susah sekarang harganya naik juga. Kalau mau beli kita pesan dulu ke warungnya, kalau enggak gitu diambil orang duluan,” tegasnya.

Senada, warga Desa Bojong Sapi Kecamatan Cisoka, Zubaidah (50) mengeluhkan sulitnya mendapatkan tabung gas elpiji 3 Kg. Dirinya harus mencari sampai ke Pasar Cisoka untuk mendapatkan gas melon tersebut. Ia berharap pemerintah dapat segera membantu masyarakat menangani masalah kelangkaan gas ini.

“Mudah-mudahan pemerintah bisa membantu kita. Paling tidak memudahkan kita mendapatkan tabung gas elpiji 3 Kg,” harapnya.

Sementara itu, salah satu agen pengecer tabung gas 3 Kg Desa Cibugel, H. Sanam menjelaskan dirinya sempat mendapat telpon dari pertamina terkait adanya keluhan warga yang mengalami kelangkaan gas elpiji 3 Kg. Ia juga menjelaskan ada keterlambatan dalam pengiriman tabung gas, dari harga awal Rp13.750 per tabung menjadi Rp14.750 per tabung.

“Kelangkaannya sih sebenarnya enggak terlalu parah, cuma memang pengiriman gas nya tidak menentu beberapa minggu ini. Biasanya dikirim tiga hari sekali, sekarang sudah empat hari belum datang sehingga mengalami kenaikan sebesar Rp1000,” tukasnya.

Lanjut Sanam, dalam sepekan terakhir agen yang ia kelola hanya mendapat dua kali kiriman tabung gas melon. Jumlahnya pun dibatasi dalam sekali kirim yakni hanya 35-40 tabung, padahal sebelumnya ia mendapat 60-70 tabung. “Saya kurang tahu pasti soal kelangkaan gas. Cuma memang pengirimannya saja yang dibatasi,” pungkasnya. (mg27/aditya)