Kades Sumringah Dana Desa Turun April

KRESEK,SNOL—Pencairan Dana Desa (DD) pada April mendatang mmebuat Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Tangerang sumringah. Setiap desa rata-rata akan menerima dana sebesar Rp750 juta

yang meliputi DD dari pemerintah pusat dan farawaymac.com Alokasi Dana Desa (ADD) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Kades Rancailat Kecamatan Kresek, Fatawi mengaku senang mendapat kabar adanya pencairan DD pada April mendatang. Ia sangat mengharapkan dana tersebut segera dicairkan agar bisa secepatnya digunakan untuk pembangunan desa, terutama infrastruktuk jalan.

“Informasinya dana ini dicairkan dalam tiga tahap ke desa. Saya berharap dana desa tersebut secepatnya keluar, karena untuk pembangunan infrastruktur jalan supaya cepat rapih,” ujarnya saat dihubungi, Minggu (8/3).

Kasubid Kelembagaan Desa, Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Pemerintahan Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Yusuf Fahrozi membenarkan dana desa senilai Rp750 juta untuk tiap desa diperkirakan akan cair mulai April mendatang. Karena itu, ia meminta aparatur desa menyiapkan diri untuk memanfaatkan dana itu secara optimal.

“Kami minta aparatur desa mulai siap-siap. RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, red) harus disiapkan, karena insyaallah di bulan April ini dana akan dikeluarkan,” tukasnya.

Yusuf menambahkan, 10 persen dari dana tersebut rata-rata digunakan untuk pembangunan sesuai anjuran pemerintah berdasarkan undang-undang Nomor 6 tentang pembangunan desa. Ia juga berharap dana desa itu digunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat. “Jangan diselewengkan karena ini untuk hajat hidup orang banyak, serta diperuntukan untuk pembangunan desa,” tegasnya.

Sementara itu dalam keterangan resmi yang diterima Satelit News, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar berharap dana tersebut bisa menjadikan desa lebih produktif. “Indikasinya kegiatan ekonomi di desa meningkat, masyarakat yang bekerja dan memiliki usaha bertambah, demikian pula pelayanan sosial desa juga makin berkualitas,” tukasnya.

Menurutnya, desa memiliki banyak potensi sumberdaya yang selama ini belum terkelola dengan baik, akibat minimnya dana atau faktor lainnya. Lanjutnya, dana tersebut bisa membiayai pengelolaan sumberdaya desa menjadi kegiatan usaha produktif, yang menghasilkan manfaat nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun penambahan income kas desa.

“Seperti potensi sumberdaya air yang ada di desa, dana desa dapat dimanfaatkan untuk dikelola menjadi bisnis air bersih yang bisa memberikan pemasukan bagi kas desa. Selain itu juga untuk pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat desa,” terang Menteri Marwan.

Ia menambahkan, sangat penting adanya upaya peningkatan nilai tambah (add value) terhadap produk yang dihasilkan masyarakat desa. Nilai tambah bisa dihasilkan melalui pemanfaatan teknologi produksi, pengolahan atau pengemasan modern. “Jadi produk yang dijual ke pasar bukan barang hasil panen, tetapi dalam bentuk produk olahan yang sehat, halal dan enak dalam suatu kemasan yang menarik. Tujuannya agar nilai penjualan yang diterima masyarakat desa lebih meningkat. Dibanding misalnya produk dijual secara tradisional dalam bentuk barang hasil panen,” ungkap Menteri Desa.

Ia mencontohkan, buah-buahan hasil tanaman masyarakat desa seperti pisang. Jika dijual apa adanya, harganya satu tandan paling mahal Rp25 ribu di levitra from canada pasar tradisional. Tapi akan jauh lebih mahal harga jualnya jika diolah menjadi keripik pisang dengan standar kehalalan dan kesehatan yang baik. Kemudian diperkaya dengan menu rasa yang bervariasi, lalu dikemas secara menarik dengan merek tertentu. (mg26/aditya)