Cegah Begal, Kapolres Gandeng Kepala Daerah

TANGERANG, SNOL—Untuk mengantisipasi pembegalan motor yang belakang ini marak terjadi, jajaran Polres Metropolitan Tangerang bekerjasama dengan Wali Kota Tangerang dan http://redevgroup.com/branded-cialis Bupati Tangerang. Dengan memperkuat kerjamasama antara stakeholder ini dapat mencegah aksi pembegalan tersebut.Kapolres Metropolitan Tangerang Kombes Agus Pranoto mengatakan, untuk mengantansipasi pembegalan motor pihaknya sudah melakukan tindakan preventif dan penegakan hukum. ”Penegakan hukum sudah kami laksanakan,” kata Agus, Jumat (27/2).

Penegakan hukum itu, kata Agus, sudah dilakukan dan beberapa kasus pembegalan motor sudah berhasil diungkap. Bahkan ada beberapa pelaku kejahatan terpaksa ditembak mati karena melakukan perlawanan dan melarikan diri saat petugas melakukan penangkapan. ”Kami berharap dengan tindakan tegas itu para pelaku kejahatan ada efek jera dan tidak terulang di tempat lain (kejahatan-red), ” ujarnya.

Kapolares menegaskan, sedangkan untuk tindakan preventif pihaknya sudah menempatkan beberapa anggota personiel baik itu pagi, siang dan malam di click here kawasan yang dianggap rawan kejahatan. ”Kami juga melakukan razia secara acak untuk mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan jalanan, ” ungkap mantan Kapolres Tanah Karo, Sumatra Utra itu.

Saat disinggung koordinasi dengan kepala daerah? Agus Pranoto mengatakan tentu koordinasi dengan kepala daerah baik itu Wali Kota dan Bupati dilakukan untuk mengantisipasi begal motor ini. ”Dengan instasi pemerintah daerah jelas kami selalu koordinasi karena ini juga menyangkut keamaan, ” kata mantan Kabid Penindakan Densus 88 Mabes Polri itu.

Sementara Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pekan lalu sudah melakukan rapat koordinasi dengan Muspida setempat untuk mencegah kejadian Begal yang meresahkan warga. Hasilnya, petugas kepolisian beserta Satpol PP bakal meningkatkan patrol 24 jam di seluruh wilayah Kota Tangerang.

Dengan program Tangerang Terang, kata Arif, dirinya sudah mengintruksikan Dinas Kebersihan dan the best site Pertamanan untuk lebih cepat merealisasikan penerangan jalan umum di beberapa titik yang memang masih belum terealisasi. Dengan penerangan jalan umum hingga ketingkat jalan lingkunga berharap dapat meminimalisir ruang dan gerak para pelaku begal.

Tidak itu saja, khusus untuk Kota Tangerang ada puluhan CCTV yang sudah dibangun dalam kurun dua tahun kebelakang untuk memantau ruas jalan dan juga pusat-pusat keramaian. Keberadaan CCTV di Kota Tangerang yang awalnya untuk Sistem Kendali Lalu lintas Kendaraan atau Auto Traffic Control System (ATCS) juga akan diberdayakan untuk melakukan pemantauan di ruas jalan.

Terkait dengan peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan, seperti aksi pembegalan. Apalagi sistem ini sudah terkoneksi dan real time dengan home base di kantor Dishub Kota Tangerang. ”Terkadang isu (pembegalan) lebih banyak dibanding dengan kejadian, karena cepatnya informasi yang diserap warga (melalui pesan berantai dari smartpohone). Pemkot Tangerang melakukan langkah-langkah antisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Arief.

Hal senada juga diungkapkan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Zaki menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan aparat terkait guna antisipasi begal ”Koordinasi dengan Muspida sudah dilakukan. Internal Pemkab Tangerang juga melakukan langkah-langkah untuk mengeliminir kasus Begal,” terangnya.

Zaki sendiri mengatakan, dari 29 kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang tidak semua rawan Begal. Hanya saja memang, keresahan warga kerap meledak-meledak karena mendapat informasi simpang siur yang kerap didapat dari broadcast BBM atau dari jejaring sosial lain. ”Camat hingga Lurah dan Kepala Desa di Kabupaten Tangerang sudah dikerahkan untuk turut membantu mengantisipasi kejadian pembegalan, ” ujarnya.

Pemkab Tangerang sendiri, terang Zaki, saat ini terus mempercepat memenuhi kebutuhan akan Penerangan Jalan Umum (PJU) di seluruh ruas jalan di we choice Kabupaten Tangerang. Ruas jalan yang terang benderang diharap dapat mengurangi ruang gerak pada pelaku Begal yang umumnya beraksi di lokasi-lokasi sepi dan gelap.

Selain itu, Pemkab terang Zaki saat ini terus mempercepat keterpenuhan serat optik di 29 kecamatan. Serat optik tersebut terangnya, diperlukan untuk membangun sarana dan prasarana CCTV yang terkoneksi. Dengan keberadaan CCTV diharapkan dapat dilakukan pengawasan lalu lintas yang real time. “Saat ini cara konvensional dengan penerapan dan pemaksimalan Siskmaling terus digenjot, ” pungkasnya.

Jangan Main Hakim Sendiri
Aksi main hakim sendiri dengan cara membakar hidup-hidup begal yang tertangkap mengundang keprihatinan. Salah satunya datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan.

Sekretaris MUI Tangsel Abdul Rozak menilai, pembakaran pelaku begal yang terjadi di Pondok Aren beberapa waktu lalu itu bertentangan dengan norma agama dan tidak manusiawi. “Seharusnya masyarakat yang menangkap pelaku begal ini menyerahkan pelaku kepada aparat penegak hukum untuk kemudian diproses dan dijatuhkan hukuman seberat-beratnya,” kata Rozak kemarin.

Meski demikian, Rozak menambahkan, jika aparat penegak hukum tegas dan cepat menangani tindak kejahatan yang sudah sangat meresahkan masyarakat ini, peristiwa pembakaran tidak akan terjadi. Namun jika aparat lambat, kemungkinan masyarakat akan kembali melakukan aksi serupa terhadap pelaku kejahatan. “Itu yang saya khawatirkan, makanya harus ada tindakan tegas,” pungkasnya.

Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo memberikan support kepada polisi agar bisa segera menyelesaikan kasus tersebut. Pangdam yakin polisi mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan sesegera mungkin. “Kita doakan rekan-rekan kepolisian bisa menyelesaikan tugasnya dengan maksimal, sehingga masyarakat bisa menikmati rasa aman dan nyaman itu kembali,” kata Agus saat ditemui usai penanaman jagung di Pondok Jagung Timur Serpong Utara, Jumat (27/2).

Agus juga meminta kepada masyarakat luas, terutama pada wilayah yang baru-baru ini rawan terjadi pembegalan untuk membantu kepolisian untuk menyelesaikan tugasnya. “Bagusnya demikian, masyarakat dan click here petugas bersama-sama saling menjaga untuk menciptakan rasa aman,” katanya.

Jenazah Begal Dimakamkan
Jenazah pelaku begal di Pondok Aren, Hendriasyah (28), yang dibakar massa telah dimakamkan pihak keluarga. Setelah pulang ke rumah duka di RT 04/6 No. 36 Jalan Inpres 5, Larangan utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, jenazah langsung disalatkan dan dimakankan di alliedexpress.com.au Pemakaman Asem tak jauh dari kediamannya.

Keluarga tidak menyangka akan tindakan massa yang tega main hakim sendiri. Meski begitu, keluarga juga tak menampik bahwa mereka tidak mengetahui jika Ryan panggilan akbrab Hendriansyah adalah begal motor. Sebab, keluarga mengenalnya sebagai pria berkelakuan baik dan pendiam. “Kalau di rumah, saya juga enggak pernah ngobrol sama dia (pelaku). Dia jarang pulang, kalau pulang cuma mandi terus keluar lagi,” ungkap Apit salah satu kerabat pelaku.

Sementara Sutinah (60), ibu Hendriansyah mengaku mendapat firasat kurang baik dua hari sebelum kejadian tragis yang dialami anaknya. Padahal, komunikasi Sutinah dan Hendri sudah terputus sejak dua tahun terakhir. “Dalam tidur saya bermimpi, rambut saya rontok semua. Terus kondisi sekitar tempat tinggal saya terhantam banjir,” ujarnya saat ditemui di rumah duka kemarin.

Setelah terjaga dari tidurnya, Sutinah mengaku hatinya gundah gulana. Dia pun merasa begitu rindu dengan sang anak, yang sudah dua tahun terakhir tidak bertemu dengannya. Anehnya, mimpi serupa pun juga dialami anak menantu dari kakak Herdiansyah. “Kakak iparnya juga punya mimpi seperti saya. Kalau kata orang, mimpi seperti itu tanda buruk,” tuturnya. (pramita/gin/fin/net/dm/jpnn)