Pulang Kampung Sambil Bawa Sabu
BANDARA, SNOL—Lama merantau di Jakarta ternyata kangen juga dengan kampung halaman. Untuk pulang kampung tentu diperlukan biaya yang cukup besar. Mumpung ada tawaran mudik gratis, membawa Sabu pun dilakoni.Itulah kisah pria berinisial AK yang dibekuk oleh petugas Kepolisian Resort Bandara Soekarno-Hatta. Usahanya menyelundupkan narkoba jenis Sabu demi mendapatkan tiket gratis berhasil digagalkan petugas. Rencananya Sabu tersebut akan diedarkan di Manado, Sulawesi Utara dan i use it kini AK harus merasakan kerasnya hidup di balik jeruji penjara.
Kepada petugas, AK mengaku bahwa dalam membawa Sabu ke Manado tidak diberikan upah. Kebetulan dirinya sudah lama tidak pulang kampung maka dengan diberikan tiket pesawat gratis untuk pulang, Kemudian AK bersedia membawa Sabu tersebut. “Saya di Jakarta sebagai marketing. Saya tidak diberi upah dan kebetulan ada yang menitipkan barang tersebut,” kata AK kepada petugas.
Wakil Kepala Satuan Narkoba Polresta Bandara Soetta Tangerang, AKP Subekti menjelaskan, upaya penyelundupan ini terungkap pada 7 Februari 2015. Awalnya petugas AVSEC di Terminal 1A Bandara Soetta mencurigai tersangka AK. Ketika digeledah petugas menemukan delapan bungkus Sabu yang disimpan di dalam plastik bening.
“AK tadinya mau ke Manado menumpang pesawat Lion Air JT 0770. Barang bukti yang kita amankan 8 bungkus dengan berat 7 Gram yang masing-masing diletakkan di saku celana dan ada satu bungkus diselipkan di wow it's great celana dalam,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (26/2).
Subekti mengungkapkan, dari hasil tangkapan tersangka AK, pihaknya segera melakukan pengembangan. Dari pengembangan yang dilakukan petugas berhasil menangkap 3 tersangka lainnya di dalam rumah kost yang berada di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
“Ketiga tersangka yang berhasil diamankan adalah CY yang merupakan seorang ibu rumah tangga, SM sebagai security dan RR sebagai pengangguran. Mereka merupakan pengedar jaringan Manado dan Jakarta. Karena barang haram tersebut nantinya akan dijual di Manado dengan pemesan yang sampai saat ini masih kami lakukan pengejaran yaitu I alias J” paparnya.
Subekti menambahkan, CY terpaksa menggeluti bisnis narkoba ini karena kebutuhan ekonomi lantaran sudah menjanda. Sedangkan RR dan SM, keduanya mengaku bertugas sebagai pemesan Sabu melalui telepon selular.
“Semua tersangka mengaku kalau ini baru yang pertama. Kasus ini juga masih terus kita kembangkan. Kita ingin tangkap sampai ke bos besarnya, semoga cepat tertangkap,”harapnya. (uis/made)