Dana Hibah Rp 2,7 Triliun untuk Trio Tangerang Diberikan Bertahap
TANGERANG,SNOL Akhirnya ada kejelasan tentang simpang siur besaran dana hibah DKI Jakarta untuk tiga Tangerang di tahun 2015. Dana hibah sebesar Rp 2,7 triliun rupiah lebih akan diberikan dalam kurun waktu 3 tahun.
Untuk mengklarifikasi pemberitaan yang ada dan www.googleearthing.com memastikan besaran anggaran hibah, Pemerintah Kota Tangerang mengutus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mendatangi Pemprov DKI, kemarin. Karena dalam pemberitaan Kota Tangerang disebutkan tidak akan diberikan karena tidak menyerahkan LPJ hibah tahun 2-14.
“Ya tadi saya ke Jakarta bertemu dengan perwakilan Pemprov DKI karena pemberitaannya macem-macem. Tapi tadi sudah clear dan tidak ada masalah,” kata Said Endrawiyanto, Kepala Bappeda Kota Tangerang, seusai pulang dari DKI, kemarin malam.
Said mengungkapkan, pemberitaan yang berbagai macam itu nantinya akan diklarifikasi oleh media masing-masing setelah mendapat keterangan yang benar dari Pemprov DKI. Untuk kepastian dana sendiri, di tahun 2015 ini Kota Tangerang mendapat dana hibah sebesar Rp100 Miliar. Dana tersebut untuk perencanaan, persiapan dan ada pembangunan fisiknya juga.
“Untuk Kota Tangerang memang totalnya sekitar Rp2,436 triliun tapi itu dalam jangka 3 tahun. Untuk tahun ini baru Rp100 miliar yang akan dikucurkan. Sisanya akan diberikan tahun kedua dan ketiga yang difokuskan kepada pembangunan fisik,” jelasnya.
Menurut Said, untuk teknis pencairannya, pihaknya menunggu Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta. Kemudian baru dimasukkan dalam APBD TA 2015 dan dilelang pada bulan Februari 2015. Dia menyatakan, satu hingga dua minggu ini SK tersebut akan keluar.
“Ya kalau ada SK nya langsung kita masukan kedalam APBD 2015. Kalau sesuai Peraturan Menteri no 37/2013 memperbolehkan itu bisa dimasukan ke dalam APBD meski sudah diketok sudah lama. Kita juga sudah konsultasi ke Depdagri itu dibolehkan,” paparnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel, Teddy Meyadi mengungkapkan dua minggu lalu pihaknya dipanggil ke DKI Jakarta. Secara lisan, perwakilan Pemprov DKI Jakarta menyatakan dari 164 miliar yang diajukan Tangsel, Pemkot Tangerang Selatan hanya mendapatkan Rp 74,8 miliar.
“Saat itu disampaikan secara teknis, kalau Tangsel mendapatkan Rp 74,8 miliar untuk dua pembangunan,” katanya saat ditemui di Gedung Graha Widya Bhakti Puspitek, Kecamatan Setu, Kota Tangsel, Senin (2/2).
Dana itu dibagi untuk dua program. Sebanyak Rp 64,8 miliar digunakan untuk pembangunan Terminal Pondok Cabe di www.country-cousins.com Kecamatan Pamulang dan Rp 10 miliar untuk penanganan banjir di wilayah Tangsel. Dari teknis yang sudah disampaikan tersebut, DKI Jakarta meminta persiapan Kota Tangsel untuk mempersiapkan lelang.
“Sudah tinggal teknisnya saja, diserahkan ke Bina Marga dan SDA untuk penanggulangan banjir dan Dishub untuk rencana pembangunan Terminal Pondok Cabe,” kata Teddy.
Sementara di lain pihak, diungkapkan Sekretaris Dinas Bina Marga dan SDA (BMSDA) Kota Tangsel Judianto, penanganan banjir yang disetujui haruslah berdampak langsung dengan wilayah DKI Jakarta.
“Rp 10 miliar itu kan kami ajukan untuk pembangunan tandon Ciater Hulu di Kecamatan Serpong. Ciater Hulu ini mengurangi debit air yang masuk ke Kali Angke menuju Cengkareng makanya disetujui,” tuturnya.
Dana Rp 10 miliar itu akan dipergunakan untuk merampungkan pembangunan tandon yang sejak 2014 sudah dibangun. “Yang belum selesai itu akses jalan masuk, jogging track dan ordering cialis online fasilitas pendukung tandon lainnya,” ujar Judianto.
Secara keseluruhan, tandon Ciater Hulu memiliki luas 3,2 hektar. DKI Jakarta mengharapkan, selain sebagai penahan banjir, tandon tersebut memiliki peranan sebagai eko wisata.
Namun, berbagai rencana teknis untuk mengelola dana hibah dari DKI Jakarta tersebut belumlah bisa dilakukan sampai adanya surat pernyataan tertulis yang dikirimkan DKI Jakarta kepada Tangsel. Sebab kemarin atau tepatnya dua minggu lalu, penyampaian dari DKI Jakarta barulah secara lisan saja belum bersifat intruksi untuk melakukan lelang.
“Lelang bisa dilakukan ketika sudah ada surat secara tertulis dari DKI Jakarta kepada Kota Tangsel. Janjinya Februari ini, tapi kita lihat saja. Ini kan baru awal bulan,” pungkasnya.
Sementara itu, dilansir metrotvnews.com, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, Pemprov DKI telah menyetujui bantuan anggaran hibah Rp 358 miliar ke lima daerah penyangga. Jumlah itu berbeda dengan yang dilansir sebelumnya yakni 2,7 triliun untuk tiga Tangerang. Di data terbaru ini, Pemkab Tangerang mendapatkan Rp17,7 miliar.
“Bantuan yang dialokasi meningkat dibanding tahun lalu, tahun 2014 hanya Rp17,3 miliar,” kata Heru di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/2). (mg27/uis/pramita/gatot/satelitnews)