Air Sumur Berbau, Air Sungai Berwarna Hijau
Sudah Tiga Pekan Terakhir Warga Kresek Sulit Air
KRESEK,SNOL Musim kemarau tahun ini membuat Desa Kresek, Kresek, Kabupaten Tangerang kelabakan. Sudah sejak 3 pekan terakhir, warga desa di kawasan pesisir pantai utara itu mengalami krisis air bersih.
Ketua RW 03 Desa Kresek, Hafid mengatakan warganya kesulitan karena tidak memiliki sumber air untuk dikonsumsi. Air sumur yang disedot warga menggunakan pompa sudah berbau menyengat sehingga tidak bisa diminum. Warga setempat juga tidak bisa menggunakannya untuk keperluan mandi cuci kakus.
“Kalau mengandalkan air sungai juga tidak bisa. Air sungai Cidurian yang melewati desa kami warnanya hitam kehijau-hijauan dan viagra dosage juga bau. Air sungai Cidurian sudah tercemar limbah pabrik-pabrik. Pencemaran ini sudah meresahkan warga. Sampai saat ini belum ada bantuan dari desa atau pemerintah,”ujar Hafid di balai desa Kresek, kemarin.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, warga Kresek harus mengeluarkan uang untuk membeli air bersih yang dijual para pedagang keliling. Setiap hari, warga setempat membeli air bersih sebanyak satu jeriken dengan harga 5000 rupiah.
Supardi, Sekretaris Desa Kresek mengatakan pihaknya belum memberi bantuan air bersih kepada warganya karena belum menerima laporan resmi terkait adanya krisis air bersih. Namun dia mengakui, air di usefull link sungai Cidurian memang sudah tercemar.
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Tangerang segera mengambil langkah cepat agar Sungai Cidurian tidak terus tercemar sehingga membuat warganya kesulitan air bersih.
“Kami mengharapkan pemerintah supaya cepat mengatasi masalah limbah pabrik di sekitar Balaraja- Kresek agar warga tidak terkena dampaknya terus,” ujarnya.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar belum lama ini mengatakan pihaknya berencana membangun waduk di Kecamatan Cisoka dan Kronjo yang berdekatan dnegan Kresek. Waduk-waduk itu akan dibangun secara bertahap. Nantinya dipersiapkan untuk menampung air saat hujan sebagai cadangan air di musim kemarau.
”Proses pembangunan waduk sudah dimulai dengan mendata lahan yang akan digunakan, termasuk pembebasan lahannya,” kata Zaki. (mg26/uis/gatot/satelitnews)