Tangerang Tunggu Janji Ahok Soal Rp 300 Miliar

JAKARTA,SNOL Janji Wakil Gubernur Jakarta, Basuki Purnama alias Ahok memberi bantuan keuangan senilai 300 miliar kepada trio Tangerang mendapatkan penolakan dari DPRD DKI Jakarta.

Penolakan terhadap janji Ahok disampaikan anggota DPRD dari Partai Nasional Demokrat. Wakil rakyat dari partai yang diketuai Surya Paloh menyatakan pemberian bantuan keuangan dikhawatirkan tidak tepat sasaran dan generic viagra overnight menghambur-hamburkan uang.

Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah menyatakan penyesalannya. Menurut Arief, dia sudah menghargai DKI Jakarta yang ingin menyelesaikan masalah di ibukota dan di luar ibukota yang menjadi mitra dalam pembangunan.

“Ya kita sangat menyayangkan ada anggota DPRD DKI yang menolak usulan tersebut. Ini kan tujuannya untuk menyelesaikan permasalahan secara bersama-sama,” katanya.

Arief menjelaskan persoalan DKI Jakarta dengan Kota Tangerang berkaitan satu sama lain. Dia mencontohkan persoalan kemacetan di Ciledug Kota Tangerang. Macet di recommended site wilayah tersebut diakibatkan arus lalu lintas warga dari Jakarta ke Tangerang dan sebaliknya. Selanjutnya masalah banjir di daerah Meruya akibat aliran air dari Kali Angke Kota Tangerang dan banjir di jalan Daan Mogot karena luapan Situ Cipondoh.

Menurutnya, persoalan tersebut harus diselesaikan secara bersama-sama dan tidak bisa saling mengandalkan.

“Kita juga bisa saja mengandalkan Provinsi Banten tapi ini kan sebagai bentuk percepatan DKI dengan melibatkan kota mitra ibukota. Seharusnya DPRD DKI bisa melihat dari kacamata yang besar, bukan hanya dari besaran bantuannya tapi besaran manfaatnya. Dan ini harusnya mendapat dukungan juga dari DPRD dan masyarakat,” ungkapnya.

Selanjutnya, kata Arief, APBD DKI Jakarta mencapai 71 Triliun, sedangkan Kota Tangerang hanya 3,5 Triliun. Banyak pabrik industri yang ada di Tangerang, namun kantornya di DKI Jakarta. Pajak yang diba-yarkan juga kepada Jakarta, sedangkan Kota Tangerang hanya dieksploitasi saja.

“Ini kan demi kepentingan masyarakat, sama-sama saling menunjang dan demi kepentingan DKI juga. Tinggal nanti proposal yang kita disampaikan ke DKI bisa dikaji terlebih dahulu. Dan harus dengan semangat pembangunan bersama-sama bukan jalan sendiri serta harus terintegrasi,” tuturnya.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar bersikap lebih dingin terkait adanya penolakan anggota DPRD DKI Jakarta. Dia menyerahkan kembali kepada Pemprov DKI. “Ya kita serahkan saja keputusannya kepada DKI,” ujarnya singkat.

Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmy Diany menyatakan penolakan anggota DPRD DKI Jakarta seharusnya dilakukan melalui mekanisme dan tidak sekadar melakukan penolakan.

“Kalau ada penolakan itu kan ada mekanismenya. Terlebih itu rencananya kan untuk tahun anggaran 2015, berarti harus ada penyusunan yang akan diusulkan Pemprov DKI Jakarta,”tutur Airin saat ditemui seusai acara Dialog Tiga Kepala Daerah, Summarecon Digital Center (SDC), Kabupaten Tangerang, Jumat (19/9).

Menurut Airin, saat pertemuan yang digelar di Wisma Nusantara, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok sudah sepakat untuk tidak lagi menganggap wilayah Tangerang sebagai penyangga melainkan sebagai mitra. Kalau sudah dianggap demikian, berarti harus ada niatan baik dari Pemprov dan DPRD DKI Jakarta.

“Saya yakin pemerintahan DKI Jakarta sudah ada niatan baik. Semoga niatan ini ditangkap juga oleh DPRD setempat,” ujar wanita yang saat ditemui mengenakan jilbab biru itu.

Meski sudah ada penolakan dari DPRD Provinsi DKI Jakarta, Kota Tangsel dipastikan Airin tetap akan mengikuti perkembangan rencana pemberian dana bantuan keuangan tersebut. Dia tetap berharap bila bantuan tersebut bisa tetap terealisasikan di tahun depan. Jika sudah terealisasi, rencananya uang senilai Rp 100 miliar tersebut akan digunakan untuk penanganan banjir di wilayahnya.

“Ada 31 titik banjir di Tangsel, sudah 18 titik yang kami tangani sendiri. Sisanya sekitar 13 titik lain yang akan ditangani menggunakan dana tersebut,” ujarnya.

Dalam detail engineering design (DED) penanganan banjir, ke 13 titik tersebut akan menghabiskan anggaran Rp 300 miliar. Bantuan keuangan dari DKI Jakarta inilah yang akan meringankan beban anggaran yang akan dikeluarkan Kota Tangsel.(uis/pramita/gatot)