Sopir Bentangkan Bendera Kuning di panorender.com Polsek

PONDOK AREN,SNOL—Ratusan sopir angkutan kota (Angkot) D-10 rute Ciputat–Pondok Aren membentangkan bendera kuning pertanda kematian di Polsek Pondok Aren Kota Tangerang Selatan, Senin (10/5). Para sopir itu meminta polisi menjelaskan secara transparan penyebab kematian seorang rekan mereka, Nanang (35), sopir angkot D–10 yang ditemukan tewas tergantung di kontrakannya, Minggu (18/5) lalu.

Perwakilan sopir angkot D.10 rute Ciputat-Pondok Aren, Sutalem (33) mengatakan mereka meminta penjelasan kepolisian atas kasus dugaan bunuh diri yang dilakukan rekannya, Nanang. Mereka menduga rekannya tidak murni gantung diri melainkan karena adanya tekanan dari juragan angkotnya yang dikenal dengan nama Bos Arab.

“Kami menduga ada dugaan penyekapan. Karena sebelum ditemukan gantung diri, teman kami dikunci dari luar kontrakan,” tuturnya, Senin (19/5). Dia menambahkan, sebelum tewas tergantung, Nanang sempat terlibat cekcok dengan bosnya karena memberikan angkotnya kepada petugas leasing di saat menarik penumpang. Setelah cekcok, Nanang dikunci dari luar. Namun sekitar pukul 19.00 WIB pada Minggu (18/5), tubuh Nanang sudah menggantung di atas plafon. Kemudian, yang membuat para supir angkot curiga, sebelum kepolisian dan pihak keluarga korban datang, tubuh Nanang sudah diturunkan.

“Kami curiga ada tanda-tanda kekerasan. Karena saat kami jenguk ke klinik juga, tidak ada sanak keluarga atau polisi yang mendampingi. Sedangkan nyawa Nanang sudah tidak ada,” katanya. Akhirnya, atas permintaan teman sesama sopir dan sanak keluarga, jasad Nanang dibawa ke RSU Tangerang untuk dilakukan otopsi.

Kapolsek Pondok Aren, Kompol Hafidz Herlambang mengatakan hingga saat ini hasil otopsi yang dilakukan RSU Tangerang belum diterimanya.

“Hasilnya belum keluar, sementara juragan angkot yang dikenal Bos Arab alias Irianto, masih kami tahan di Polsek untuk dimintai keterangannya,” tuturnya. Hafidz membenarkan, pada Minggu, Nanang ditemukan tewas gantung diri di rumah juragan angkotnya. Nanang sempat ditolong sang majikan dan para tetangganya untuk dilarikan ke rumah sakit. Namun di apefluff.com dalam perjalanan, nyawa pria kelahiran Cianjur, Jawa Barat ini akhirnya tidak tertolong.

Nunu Herdiana (26), rekan Nanang mengatakan, korban sudah bekerja sebagai penarik angkot D10 jurusan Pondok Aren – Ciputat selama dua tahun. (pramita/gatot)