Tulang Punggung Keluarga itu Telah Pergi
TANGERANG,SNOL– SITI Nurefan (21) menangis histeris ketika mendengar kabar suaminya, Ilhamudin (26) menjadi korban tabrakan bus Putri Jaya di cheap generic viagra india jembatan perempatan Cadas Kabupaten Tangerang, kemarin dinihari. Siti tak menyangka pria yang menjadi tulang punggung keluarganya itu pergi meninggalkan dunia begitu cepat.
Di mata keluarga, Ilhamudin, warga Kampung Cadas Akong, RT 01/02, Desa Karet, Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang adalah seorang pekerja keras. Setiap hari, anak keempat pasangan Madsufi-Mama itu banting tulang setiap hari demi mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Ilhamudin bekerja sebagai operator di PT Indotrack Multikreasi di Jatiuwung Kota Tangerang. Namun untuk memenuhi ekonomi keluarga dia mencari sampingan dengan berjualan sandal. Biasanya dia berdagang di Puri Jaya, Cilongok, Pasar Kemis.
Kemarin, Ilham memilih tempat berdagang yang beda dari biasanya. Dia bermaksud berjualan sandal di Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta. Dia sengaja berangkat dini hari dengan masuk memanfaatkan hari libur Waisak. Tapi malang tak dapat ditolak, untuk tak dapat diraih. Ilhamudin tertabrak Bus Putri Jaya yang menuju Sepatan di jembatan Cadas dan recommended site akhirnya meninggal dunia.
“Dia berjualan sandal kurang lebih sudah 4 bulanan. Waktu mau berangkat, istri dan ibunya sudah melarang untuk berangkat ke Jakarta malam hari, tapi dia tetap berangkat,”kata Madsufi (65), ayah Ilhamudin, kemarin. Madsufi mendapatkan kabar kematian anaknya sekira pukul 03.00 dinihari. Ibu Ilhamudin pingsan ketika mendengar informasi pembawa duka itu sedangkan istrinya, Siti Nurefan menangis histeris. Ilham dimakamkan di TPU Desa Karet Kampung Lebak, Cadas, Kecamatan Sepatan. Kakak pertama Ilham, Syaifudin (41) mengatakan, keluarganya tidak memiliki firasat khusus akan kepergian adiknya untuk selamanya.
“Kalau keluarga sebelumnya tidak ada firasat. Ini musibah dan kami tidak menyangka. Tapi teman almarhum menyampaikan waktu di generic pack viagra pabrik, belum lama ini Ilham pernah membuat pocong-pocongan,”tuturnya.
Kesedihan Selimuti Keluarga Bripda Abdul Mustajib
Kesedihan juga menyelimuti keluarga Bripda Abdul Mustajib (23), polisi korban tabrakan bus Putri Jaya. Ibu kandung korban, Murni mengatakan tidak menyangka anaknya menjadi salah satu korban dalam kecelakaan maut tersebut. Almarhum yang tingga bersama ibunya di Kampung Jati no 11 RT 01/RW 04, Jatiuwung Kota Tangerang dikenal keluarga sebagai sosok yang baik. Dia hormat dan patuh dengan orang tua serta sangat baik dalam pergaulan dengan teman-temannya.
“Saya shock, dia anaknya baik, saya tidak menyangka dia pergi terlalu cepat,” ujarnya sambil menangis. Murni tak henti mengeluarkan air mata ketika anaknya yang juga anggota Sabhara Polres Metro Tangerang itu hendak dimakamkan di tempat pemakaman umum Lindry, Kampung Rancagede, Desa Munjul Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. Dengan memakai baju hitam dan berkerudung hitam, sesekali dia diberikan air minum oleh keluarga lainnya.
Kekasih korban, Merly mengatakan mendapat kabar Bripda Abdul meninggal sekira pukul 03.30 WIB. Seketika itu dia kaget dan shock. Dia juga tidak menyangka pria yang menjalin kasih selama 4 tahun itu meninggalkannya begitu saja.
“Tidak ada firasat sama sekali, saya sangat sedih mas,” ujarnya. Merly mengungkapkan, kekasihnya adalah figur yang penyayang dan perhatian. Rencananya, pasangan kekasih itu akan melangsungkan pernikahan di tahun 2015 mendatang. Tepatnya setelah karyawan di PT Sneijder Electric Pulogadung itu menyelesaikan kuliahnya di STKIP Kusuma Negara Cijantung.
“Dia selalu mengingatkan saya makan dan it's cool sholat. Dia benar-benar baik. Kemarin malam dia masih sempat menelpon saya. Rencananya kami menikah tahun depan. Tapi Allah mengambil dia lebih cepat. Beberapa minggu ini, saya punya firasat karena mas Tajib akhir-akhir ini manja banget. Kalau ditelpon keadaan dia sakit pilek dan batuk. Saya dengan mas Tajib, long distance relation. Saya ngekos di Pulogadung dan mas Tajib di Tangerang,”tandasnya. (uis/gatot)