KNPI Bagai Anak Tak Diharapkan Kelahirannya

PAMULANG,SNOL Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyesalkan sikap Dudung E Diredja Sekretaris Daerah (Sekda) setempat, yang selalu menolak ditemui untuk beraudiensi.

Seperti terjadi di Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, Rabu (29/1). Puluhan pengurus KNPI menunggu berjam-jam ketika ingin bertemu den­gan Sekda Tangsel. Padahal, rencanan­ya pertemuan tersebut bertujuan untuk menyampaikan hasil rapat kerja (Raker) KNPI yang diselenggarakan beberapa hari lalu, serta gagasan soal pembangu­nan generasi muda di wilayahnya.

“Tiga jam lebih kami menunggu. Awalnya dibilang sedang ada tamu, tapi ketika beberapa jam kemudian ada orang bilang Sekda sedang ada rapat. Padahal apa salahnya bertemu kami 10 menit saja untuk atur jadwal ulang,” ujar Ketua KNPI Kota Tangsel, Eeng Sulaiman.

Tak hanya sekali itu saja KNPI diper­lakukan seperti itu. Dikatakan Eeng, tiap kali hendak diajak bertemu, Sekda selalu beralasan tidak bisa bertemu den­gan KNPI. “Sebenarnya, kami ini di­anggap atau tidak sebagai mitra? Pada­hal kami bertemu ingin menyampaikan gagasan soal pembangunan, karena itu memang sudah menjadi tupoksi kami,” ungkapnya.

Eeng merasa sikap Sekda tersebut seakan menunjukkan kalau Pemkot Tangsel hanya menganggap KNPI seb­agai pelengkap saja, tapi tidak diposisi­kan selayaknya organisasi yang menaun­gi banyak organisasi kepemudaan.

“Kalau sikap mereka masih seperti ini, wajar kalau banyak pemuda di Tangsel yang memandang sinis terhadap pemer­intahnya sendiri. Toh kami merasa tidak diperhatikan,” tegasnya.

Bahkan Eeng membeberkan, sejak dari tahun 2013 sampai 2014 ini Pemkot belum juga mengucurkan dana hibah untuk organisasi tersebut. “Bagaimana kami mau memberikan kontribusi besar untuk pemuda di Tangsel, kalau perha­tian saja tidak ada,” pungkasnya.

Hal serupa juga diungkapkan Sek­retaris KNPI Tangsel Tomi Irawan. Menurutnya, KNPI seakan dianggap anak yang tak pernah diharapkan kela­hiranya. “Apa salahnya berdiskusi satu hari saja dengan kami para pemuda ini, jangan diabaikan seperti ini bagai anak yang tak diharapkan kelahiranya,” ke­luhnya.

Tomi mengatakan, apa yang dilaku­kan oleh KNPI untuk menemui lang­sung Sekda sudah berdasarkan aturan yang ada. “Kami ingin bertemu, berdis­kusi karena memang seperti itu aturan­ya agar nanti ketika bermitra dengan SKPD yang ada lebih lancar, karena sudah dapat arahan dari Sekda. Tapi bagaimana mau bermitra, bertemu saja selalu tidak mau,” terangnya.

Saat hendak dikonfirmasi, salah satu staf yang bertugas di kantor Sekda men­gatakan, Sekda tidak bisa ditemui lanta­ran ada rapat. “Bapak ada rapat mas, be­lum bisa ditemui,” elak staf yang enggan disebut namanya itu. (pramita/jarkasih)