Penyegelan Mobil LHI Atas Bocoran Bekas Ajudan

JAKARTA,SNOL Penyegelan lima unit mobil terkait dugaan pidana pencucian uang oleh Luthfi Hasan Ishaaq dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas informasi Ahmad Zaky.

Zaky yang merupakan ajudan Luthfi Hasan semasa menjabat Presiden PKS, turut diboyong tim KPK ke kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, dimana tiga dari lima mobil terparkir di sana dan kemudian dilakukan penyegelan, pada Senin (6/5) malam.

“Kita berangkat ke sana sambil membawa terperiksa namanya Ahmad Zaky. Dia dibawa ke sana untuk nunjukkin itu,” kata Jurubicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, dalam konferensi pers di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, petang tadi.

“Kita dapat informasi, kita konfirmasi ke Zaky, dia informasikan yang VW Caravele ada di http://awt.edu.au/viagra-canada-prescription DPP (PKS),” imbuhnya.

Sejak kemarin malam hingga hari ini, tim KPK terhutung telah melakukan penyegelan terhadap lima buah mobil yang diduga berkaitan dengan Luthfi Hasan. Mobil itu diantaranya, VW Carravelle B 948 RFS yang diketahui milik ajudan Luthfi bernama Ali Imron, Mazda CX9 B 2 MDF milik Luthfi Hasan Ishaaq, Fortuner B 544 RFS milik Ahmad Zaki.

Pagi tadi, KPK juga menyegel dua mobil lain. Mobil itu, Nissan Navara dan Pajero Sport keluaran Mitsubishi yang belum diketahui siapa pemiliknya. Namun, kelima mobil sampai saat ini belum dipindahkan ke gedung KPK dan hanya terparkir di kantor DPP PKS.

Ketua DPP PKS Indra membantah anggapan PKS telah menghalang-halangi proses pemberantasan korupsi dan penyitaan terhadap lima mobil di Kantor DPP PKS. Menurutnya, PKS justru berdiri dan hadir untuk mendukung proses pemberantasan korupsi.

“Lihat saja buktinya, di DPR kami selalu mendukung KPK. Kami selalu menyetujui penambahan anggaran untuk KPK. Kami juga pihak yang pertama menolak pelemahan KPK. Ini adalah fakta tak terelakkan,” ujar anggota Komisi III DPR ini, Selasa malam (7/5).

Indra menambahkan, dalam setiap pemeriksaan KPK terhadap kader, PKS juga selalu kooperatif. Bahkan, saat menangkapkan Luthfi Hasan Ishaaq, PKS juga kooperatif. Walau sebenarnya PKS merasa dalam penangkapan itu KPK melanggar aturan karena tidak sesuai prosedur dan proses klarifikasi lebih dulu.

Soal penyitaan mobil pada Senin (6/5) malam,  kata Indra, tidak berdiri sendiri. Menurutnya, penyitaan itu awalnya akan dilakukan Senin malam. Dia membantah ucapakan Johan Budi bahwa petugas KPK yang datang ke Kantor PKS Senin malam membawa surat tanda penyitaan.

“Ada beberapa orang tengah malam datang ke kantor DPP PKS dan mengaku petugas KPK ingin menyita mobil tapi tanpa surat resmi. Ini kan kacau. Wajar saja sekuriti di sana tidak mengijinkan. Mereka khawatir orang-orang itu hanya pura-pura untuk membawa kabur kendaraan di kantor DPP,” jelasnya.

Ada pun perlawanan siang harinya, lanjut Indra, adalah imbas dari peristiwa malam sebelumnya. “Ini abuse of generic levitra canadian power. Kenapa seperti ini. Sekarang diarahkan opini seakan-akan kami mengkalangi pemberantasan korupsi. Dalam penegakan hukum, KPK tidak boleh mengabaikan hukum,” tambahnya.

Soal rencana pemanggilan Presiden PKS Anis Matta dan Ketua Dewan Syuro PKS Hilmi Aminuddin, Indra memastikan ketuanya akan kooperatif dan memenuhi panggilan itu. Selama ini, tidak pernah ada kader PKS yang mangkir dalam panggilan KPK. “Selama ini kami selalu kooperatif,” tandasnya.(dem/rmol)