Cari Kabinet Mumpuni, Bupati Zaki Iskandar Interview 29 Pejabat
Gerak cepat dilakukan Bupati Ahmed Zaki Iskandar dalam memimpin Kabupaten Tangerang. Sejumlah program untuk kepentingan masyarakat sudah mulai dijalankan demi menuju cita-cita Kabupaten Tangerang Gemilang.
Kamis (18/4), jajaran Satelit News berkesempatan bertemu dengan orang nomor satu di Ka-bupaten Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar. Pertemuan yang dilakukan di ruangan Zaki di buying cialis in canada gedung Puspemkab Tigaraksa itu berlangsung penuh kehangatan dan keakraban.
Ini pertama kalinya Satelit News bertandang ke ruangan Zaki Iskandar sejak dilantik menjadi Bupati Tangerang pada 22 Maret 2013 lalu. Ruangannya begitu luas, megah dan wangi lagi. Selain terdapat meja kerja bupati yang membelakangi kaca, di ruangan berukuran sekitar kurang lebih 10×15 meter ini juga terdapat dua sofa untuk menerima tamu. Salah satunya berukuran besar dengan jumlah kursi sebanyak 10 buah.
Selain itu, di ruangan itu juga terdapat akuarium berukuran besar yang berhadapan dengan meja kerja Zaki. Tak ketinggalan, sejumlah penghargaan prestasi yang berhasil diraih Kabupaten Tangerang semasa kepemimpinan H Ismet Iskandar berjejer rapih di lemari-lemari.
“Ini ruangan Bapak (Ismet Iskandar) dulu. Dan saya masih tetap mempertahankan ruangan ini, tidak ada yang diubah. Lagipula masih bagus kok,” ujar Zaki mengawali obrolan.
Pada perbicangan siang itu, sejumlah program duet Zaki Iskandar-Hermansyah untuk membangun Kabupaten Tangerang terungkap. Salah satunya soal perombakan kabinet yang akan dilakukan Zaki di masa awal kepemimpinannya. “Minggu depan kita rombak kabinet. Sekarang masih 80 persen,” cetus Zaki.
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tangerang ini menambahkan, dalam menentukan pejabat-pejabat yang akan membantunya untuk menuju Kabupaten Tangerang Gemilang tidaklah mudah. Bahkan, Zaki mengaku harus menginterview sendiri sebanyak 29 calon pejabat eselon II yang akan dipercayanya memimpin jabatan di dinas dan badan yang kini lowong.
“Ada lima jabatan kepala dinas yang kosong. Saya interview sendiri. Kalau satu orang diinterview minimal 1 jam, maka 29 jam saya interview calon pejabat itu,” paparnya.
Interview dimaksudkan agar Zaki benar-benar mengetahui kualitas pejabat yang akan dipilihnya nanti. “Kalau saya yang langsung interview kan bisa ketahuan, orang ini mentalnya bagaimana, cara bicaranya, visi misinya dan lainnya. Makanya saya pengen bener-bener mencari pejabat yang the right man, the right place and bloomsburgpa.org the right time (orang yang tepat, tempat yang tepat dan www.thelitigator.ca waktu yang tepat),” tukasnya.
Dikatakan suami Tri Hesti Yulianti ini, sudah saatnya birokrat mengutamakan pelayanan yang berbasis profesional. Bahkan tahun depan Zaki merencakan kinerja semua dinas, badan dan kecamatan terintergrated. Artinya, kinerja para pegawai bisa langsung terpantau di kantor bupati. “Sehingga nantinya bupati bisa tahu apa yang dikerjakan para pegawai,” katanya.
Selain masalah di atas, Zaki juga menyoroti sumber daya manusia (SDM) di lingkup Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Zaki mengaku akan memaksimalkan potensi para abdi negara itu agar lebih baik lagi. Caranya adalah dengan mengikutsertakan mereka kepada pelatihan-pelatihan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Terobosan lainnya yang akan dilakukan Bupati Zaki adalah memberlakukan reward dan punishment (penghargaan dan sanksi). Hal ini dilakukan semata-mata untuk menumbuhkembangkan budaya persiangan kinerja yang positif dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Akhir tahun nanti atau saat HUT Kabupaten Tangerang akan saya umumkan tiga dinas terbaik dan 3 kecamatan terbaik. Bahkan untuk tahun-tahun selanjutnya rencananya juga akan diumumkan dinas yang terburuk dan kecamatan terburuk,” tuturnya.
Selain tema-tema di atas, Zaki juga menyinggung soal sungai Cisadane yang membutuhkan perhatian. Apalagi pencemaran lingkungan di sungai kebanggaan warga Tangerang ini kian mengkhawatirkan. “Cisadane ini bukan hanya punya Kabupaten Tangerang, tapi Kota Tangerang dan Tangerang Selatan juga mempunyai tanggung-jawab yang sama,” ujarnya.
Sedangkan soal penyerahan aset Kabupaten Tangerang di viagra online switzerland Kota Tangerang Selatan yang hingga kini belum diserahkan, menurut Zaki hal itu karena dirinya tidak mau gegabah menyikapinya. “Ada mekanismenya, ada prosesnya. Saya juga tidak mau kalau menyerahkan aset ternyata menjadi temuan (BPK). Makanya ini masih membutuhkan pembicaraan lagi antara kedua belah pihak,” pungkasnya.(deddy)