Buku WH-Andika Nyebar di Sekolah
SERANG,SNOL Pertarungan politik memasuki dunia pendidikan. Di SMK Negeri 1 Kragilan, tepatnya di Desa Cisait, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, alat peraga kampanye (APK) berupa stiker dan buku tulis bergambar pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy menyebar di sekolah tersebut.
Buku itu dibagikan kepada sejumlah siswa di salah ruang kelas, yakni di Kelas XII Akuntansi. Salah satu siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Kragilan, Yuni (17), mengungkapkan ia menerima paket buku tulis dan stiker tersebut pada Kamis (17/11) lalu, pukul 13.55 WIB.
Terdapat dua orang yang membagikan paket tersebut. Salah satunya mengenakan kopiah putih. Keduanya memasuki ruang kelas usai jam pelajaran terakhir. Salah satu yang diduga timses pasangan calon itu mengatakan kepada siswa yang akan beranjak meninggalkan kelas bahwa ia akan membagikan paket haji.
“Bilangnya mau ada paket haji, sambil bawa. Di dalamnya sudah ada paket yang dibungkus pake kertas cokelat. Ternyata isinya ada dua buku dan stiker (gambar WH-Andika, red),” kata Yuni saat ditemui Banten Pos (Rakyat Merdeka Group) di ruang kelasnya, Jumat (18/11).
Dede Junariah (16), siswa lain yang mendapat mendapat paket tersebut saat berada di pintu gerbang sekokan paket yang sama mengaku lah. “Ada yang bagi di kelas, ada juga yang bagi di luar, di gerbang sekolah. Saya dapat dari luar. Dua orang yang bagi di luar. Tapi yang dapat paket cuma kelas tiga aja,” kata Dede Junariah.
Kasubag Tata Usaha SMKN 1 Kragilan, Agus Subagia membantah jika sekolahnya telah dijadikan tempat kampanye salah satu pasangan calon. Agus mengaku tidak mengetahui adanya pembagian alat peraga kampanye tersebut di sekolahnya.
“Saya malah nggak tau. Kemarin-kemarin tidak ada yang datang dari pihak luar. Kebetulan kalau dari sekolah sudah dapat surat pemberitahuan dari KPU tidak boleh ada kampanye di sekolah,” kilah Agus, ditemui di ruang kerjanya, didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Afrianta.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Kragilan Untung Supriyanto mengatakan pihaknya telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk melakukan sweeping serta mencopot alat peraga kampanye yang bertebaran di meja atau bangku siswa. Pihaknya juga telah meminta kepada siswa untuk tidak menggunakan buku bergambar pasangan calon tersebut.
“Sudah saya minta untuk di-sweping, bila perlu yang masih bandel dikasih sanksi. Ke depan juga kita akan antisipasi agar peristiwa serupa tidak terulang,” katanya.
Selain alat peraga yang masuk sekolah, spanduk pasangan Rano karno-Embay Mulya Syarief yang dipasang KPU Banten ditemukan dirusak oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Aksi perusakan alat peraga pasangan nomor urut 2 ini banyak terjadi di Kota dan Kabupaten Serang.
Relawan Rano-Embay yang tergabung dalam Satgas Banten Kesti TTKKDH menyampaikan kecaman keras pada pihak-pihak yang tak siap bersaing secara sehat.
Suharmin Tobri, sesepuh sekaligus juru bicara Satgas Banten Kesti TTKKDH menduga, ada pihak yang panik dan takut kalah dalam kontestasi menuju Banten 1. Satgas Banten secara terbuka mengingatkan agar semua pihak menjaga situasi keamanan tetap kondusif.
Ketua Tim Pemenangan Internal PDI Perjuangan Mayjen TNI (Pur) Tubagus Hasanudin ikut menyayangkan aksi curang yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Tb Hasanudin yang saat ini duduk di jajaran pimpinan Komisi Keamanan dan Pertahanan DPR RI meminta kepada seluruh aparat keamanan untuk memburu pihak-pihak yang melakukan provokasi dan aksi curang di ajang pilkada ini.
“Mari kita bersaing secara sehat. Gunakan otak dan nurani yang waras dalam menyusun strategi pemenangan. Jangan gunakan cara-cara preman seperti masa lalu. Saya meminta seluruh aparat keamanan bekerja secara profesional. Tangkap orang yang mencoba-coba melakukan provokasi dan mengganggu keamanan di Banten. Buru hingga ke aktor intelektualnya!,” tegasnya.
Rano Karno yang ditemui di Serang meminta agar penyelenggaraan pemilu dilakukan dalam suasana riang. “Tidak usah sampai ada ketegangan. Jangan pancing terjadinya konflik horisontal. Jangan korbankan rakyat hanya demi kepentingan politik jangka pendek. Mari libatkan masyarakat untuk bersaing dengan cara-cara terhormat dan beradab, bukan dengan cara-cara yang primitif dan barbar,” tegas Rano.
Rano juga menyampaikan ajakan kepada para pendukungnya untuk tidak asal menang. Rano tak ingin menang dengan menghalalkan segala cara karena menurutnya kemenangan itu harus diraih dengan cara yang benar. “Kesantunan dan dialog harus lebih diutamakan sebagai bagian penting dari pendidikan politik dan saling menghormati,” tandasnya.
Ketua Bawaslu Banten, Pramono U Tanthowi mengaku telah menerima laporan dan informasi adanya buku bergambar pasangan Cagub dan Cawagub Nomor 1 di sekolah-sekolah. Namun demikian, pihaknya menyerahkan sepenuhnya penangannya kepada panwaslu kecamatan masing-masing.
“Kami secara lisan sudah mendapatkan laporan dan informasinya, tapi belum secara resmi adanya buku bergambarkan kandidat. Kita lihat dulu seperti apa penanganannya di panwaslu, kalau memang tidak selesai maka penyelesaiannya di Bawaslu,” ujarnya.
Bawaslu juga telah mendapatkan informasi adanya spanduk dan baliho bergambarkan kandidat cagub dan cawagub yang dipasang oleh KPU Banten rusak. “Yang rusak itu bukan hanya salah satu kandidat saja, tetapi pasangan nomor urut 1 dan 2 juga mengalami kerusakan, dan saya melihat ini sepertinya dilakukan oleh masing-masing tim suksesnya,” jelasnya.
Pramono berharap dan mengimbau kepada masing-masing tim sukses untuk mengendalikan diri dan saling menjaga, tidak merusak baliho atau spanduk yang dibuat oleh KPU serta bersumber dari APBD. “Sebenarnya gampang saja, kalau satu sama lain saling menjaga, kerusakan tidak akan terjadi . Dan ini adalah tugas tim sukses, bukan KPU atau Bawaslu. KPU hanya memasang dan jika rusak maka akan diganti. Ini adalah tugas kedua tim sukses,” ungkapnya. (ned/rus/riu/dm/bnn)