Kematian Bocah SD Tak Wajar, Polisi Periksa Intensif Ibu Tiri Dafa
LARANGAN, SNOL Polisi terus melakukan penyelidikan mendalam terkait kematian misterius Daffa Mustaqim (7) bocah siswa kelas 1 SDN Larangan Utara, Kota Tangerang.
Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan tim forensik Dokkes Polda Metro Jaya, Polres Metro Tangerang memastikan kematian Dafa tidaklah wajar.
“Hasil sementara memang ada dugaan kematiannya tidak wajar. Jadi ada luka lebam di mata kiri dan ada benturan pada kepala bagian belakang,” ungkap Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Irman Sugema kepada wartawan Rabu (26/10).
Irman memastikan, hingga kini hasil autopsi tersebut sedang terus didalami guna melengkapi hasil penyelidikan. Meski telah mendapatkan hasil autopsi sementara.
“Belum menentukan (tersangka), kan ini baru satu alat bukti,” kata Irman.
Dalam kasus ini Irman menjelaskan, berawal memang berdasarkan keterangan saksi, lalu dilanjutkan hasil autopsi. Selain luka di mata kiri dan kepala di bagian belakang tidak ada luka lagi.
Sejak Sabtu, 22 Oktober 2016 hingga kini petugas Polres Metro Tangerang telah memeriksa 16 saksi. Yati sebagai ibu tiri korban telah diperiksa. Hingga sampai saat dia ini tidak mengakui telah menganiaya Dafa. Hal tersebut membuat polisi perlu mendalami lagi keterangan dari saksi – saksi dan alat bukti lainnya.
“Kita belum dapat menahan yang bersangkutan, justru ibunya yang meminta perlindungan kepada kami akibat opini yang ramai di berbagai media lantaran khawatir nanti ada cara main hakim sendiri dari masyarakat,”imbuhnya.
Selain memeriksa ibu tiri Dafa, polisi juga meminta keterangan dari guru Dafa yang melaporkan kejanggalan kematian siswanya pada Sabtu (23/10) ke Polsek Ciledug. Polisi juga meminta keterangan dari wali murid lain yang turut melaporkan dugaan tersebut ke polisi.
Lia salah seorang wali murid dari kawan Dafa mengaku sempat menyaksikan adanya luka lebam di tubuh anak tersebut. Dia juga menanyakan kepada yang bersangkutan kenapa ada luka lebam di tubuhnya. Kendati demikian menurut Lia, saat itu Dafa hanya mengaku luka tersebut didapatnya akibat berkelahi dengan temannya.
“Akhirnya kami mengobati, dia juga tidak nangis dan anaknya juga terbilang sehat tapi saya terkejut ketika ada teman saya yang memberi tahu bahwa Daffa meninggal,” tutupnya.
Untuk menangani kasus ini, polisi telah melakukan membongkar makam Dafa, Senin (24/10) lalu. Polisi kemudian melakukan autopsi. Kasus ini mencuat setelah kematian Dafa yang tidak wajar dilaporkan ke Polsek Cileduk, Sabtu (22/10) lalu. (iqbal/gatot/satelitnews)