Wakil Bupati Pandeglang Ancam Pecat Kepala Desa
PANDEGLANG, SNOL Wakil Bupati (Wabup) Pandeglang Tanto Warsono Arban semakin galak. Dia menunjukkannya lagi saat memantau pekerjaan pembangunan pavingblock di Kampung Kadu Koneng, Desa Kurung Dahu, Kecamatan Cadasari.
Dia tidak segan-segan memarahi Penjabat Sementara (Pjs) Kades Kurung Dahu di depan umum. Kemarahannya itu dipicu hasil pekerjaan pembangunan pavingblock di Kampung Kadu Koneng terlihat acak-acakan.
Tanto juga berjalan kaki sekitar 2 Km dari kantor desa untuk memastikan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) dan drainase.
Kemarahannya semakin jadi, ketika memantau proyek pembangunan di dua kampung yaitu Kampung Kadu Layung dan Kadu Jengkol. Di sana dia juga menemukan hasil pembangunan yang asal-asalan.
Sampai-sampai Tanto meminta agar semua pembangunan yang terlihat acak-acakan dibongkar lagi, dan harus dilakukan pembangunan ulang.
“Pjs Kades Kurungdahu harus membangun ulang. Bongkar bangunan yang ini. Saya beri waktu seminggu, supaya bangunan ini lebih baik dan bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik. Kalau tidak ada perbaikan, saya tidak akan segan-segan memecat Pjs Kades Kurung Dahu,” kata Tanto, Senin (24/10).
Hasil pembangunan sejumlah proyek dinilai sangat parah. “Jika tidak diperbaiki lagi dalam waktu seminggu saya yang akan melaporkan langsung ke Inspektorat, agar Pjs Kadesnya di pecat. Masih banyak yang mau kerja bener,” tegas Tanto.
Tanto menegaskan, realisasi pembangunan yang amburadul, akan menimbulkan bahaya terhadap masyarakat serta merugikan negara. Pembangunan yang menghabiskan uang negara, harus benar-benar dikawal sebaik mungkin.
“Sebetulnya, selama saya melakukan pengawasan hasil pembangunan dari DD atau ADD, hanya ada beberapa desa saja yang hasilnya bagus. Lebih banyak yang jeleknya, salah satunya di Kurung Dahu ini paling jelek. Untuk itu, saya akan menekan para instansi terkait agar memperketat pengawasan,” paparnya.
Camat Cadasari Gesang Hanapiah mengklaim, sebelumnya ia sudah memberikan himbauan dan saran kepada semua Kades di wilayahnya, agar menjalankan program pembangunan dari DD atau ADD dengan mengacu pada aturan yang ada.
“Kalau di desa yang lain hasil pembangunanya baik. Hanya di desa ini saja yang tidak masimal. Makanya, pak Tanto (Wabup, red) datang kesini untuk meninjau. Bukan hanya Wabup, saya juga selaku camat kecewa dengan hasil pembangunan itu,” tandasnya.
Pjs Kades Kurungkadu Tatang Muhtar mengaku, siap melakukan perbaikan lagi pembangunan yang bersumber dari DD atau ADD tersebut. Dia membantah pelaksanaan pembangunan di desanya itu tidak mengikuti aturan.
“Namanya juga dikerjakan oleh masyarakat secara gotong royong, hasilnya juga ada yang bagus dan ada yang tidak. Ya, saya siap mengerjakannya lagi. Kalau soal anggarannya berapa, saya lupa,” kilahnya. (nipal/mardiana/satelitnews)