Di Balik Kebakaran yang Menewaskan Satu Keluarga di Karawaci

KARAWACI,SNOL Kebakaran menghanguskan satu unit rumah di Perumahan Taman Ubud Indah Lippo Karawaci Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang. Penghuni rumah terdiri dari ayah, ibu dan dua anak meninggal dunia dalam peristiwa itu.

Garis polisi masih terpasang di depan rumah yang dihuni Johanes Prasetyo (47), Rina Prasetyo (40), Lulu Prasetyo (13), Jojo Prasetyo (12) serta seorang asisten rumah tangga tersebut, Minggu (23/10/16).

Beberapa pecahan kaca dan genting berserakan memenuhi halaman. Para tetangga terlihat sedang membereskan sisa reruntuhan bangunan yang berserakan di jalan.

Sejumlah orang mencoba melihat tempat kejadian perkara tersebut dari luar pagar perumahan cluster Ubud Indah. Mereka terlihat penasaran dengan kondisi terakhir dari sisa-sisa kebakaran yang menewaskan satu keluarga tersebut. Sementara jasad Johanes, Rima, Lulu dan Jojo disemayamkan di salah satu rumah duka yang ada di kawasan Karawaci.

Saksi mata Intang, mengatakan kebakaran pada Sabtu (22/10/16) dinihari lalu berlangsung sangat cepat. Api menjalar dari lantai satu. Kemudian merembet ke atas. Warga sekitar sudah mencoba memadamkan api dengan alat seadanya sembari menunggu petugas pemadam kebakaran datang.

Sebagian penghuni diduga lari ke lantai dua rumah. Asisten rumah tangga melompat dari balkon lantai dua. Dia selamat. Penghuni lainnya Lulu dan Jojo sempat dibawa keluar oleh tim pemadam kebakaran lewat lantai dua.

Keduanya dilarikan ke rumah sakit Siloam. Setelah satu jam dirawat, dua anak kecil itu menghembuskan nafas terakhirnya. Sedangkan Rina dan Johannes ditemukan tak bernyawa di lantai satu.

”Pembantu korban yang baru bekerja sebulan terakhir selamat karena lompat dari lantai 2 sebelum api membesar. Sedangkan ke 2 anaknya si Lulu Prasetyo (13) dan Jojo Prasetyo yang juga berhasil dikeluarkan meninggal dirumah sakit Siloam,” kata Intang.

Intang yang juga Ketua RT 06/01 Kelurahan Binong itu menduga kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Pria yang ikut memadamkan kebakaran itu menemukan baterai handphone yang sedang diisi.

“Dugaan saya, kebakaran disebabkan baterai handphone yang sedang diisi meledak dan menyambar gas 3 kilogram,”imbuh Intang.

Dede Iriana, petugas pemadam kebakaran Kabupaten Tangerang mengatakan kebakaran terjadi sekitar jam 03.00 wib. Namun, petugas kebakaran baru menerima laporan dari warga setempat sekitar pukul 04.15 wib atau 45 menit setelahnya. Saat petugas pemadam datang, api masih berkobar.

“Lalu warga sekitar memberitahu kalau ada korban atau keluarga yang masih tinggal di dalam. Jadi kami bagi dua petugas ada yang menyelamatkan dan ada yang memadamkan,” ujar Dede.

Menurut Dede, petugas mengalami kesulitan untuk masuk ke rumah tersebut. Sebab, bagian bawah rumah diteralis secara keseluruhan. Baik jendela hingga pintu rumah. “Teralis itu juga membuat penghuni rumah sulit untuk keluar,” pungkasnya.

Kapolsek Curug Kompol Hadi Wiyono saat dihubungi membenarkan korban merupakan satu keluarga yang terjebak didalam rumah tersebut. “Ya, korban merupakan satu keluarga. Ayah, ibu dan dua orang anak,” jelasnya.

Hadi menambahkan, pihaknya mendapat laporan adanya kebakaran pada pukul 03.00 WIB dan langsung berkoordinasi kepada petugas pemadam kebakaran Kabupaten Tangerang.

Penyebab kebakaran untuk saat ini diduga adalah korsleting listrik. ”Namun untuk penyebab pasti dari kejadian tersebut masih dalam penyelidikan,” pungkasnya. (sayuti/gatot/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.