“Sebelum Tenggelam, George Peluk Saya…”
KESEDIHAN masih merasuk ke dalam hati Bherty (22). Perempuan yang mencoba bunuh diri di kali Prancis depan Grand Mall Dadap itu menyesal telah gelap mata sehingga melakukan perbuatan yang membuatnya kehilangan sang suami, George Robinson Peter (27), Minggu (14/8) sore lalu.
Ditemui di Polsek Teluknaga, Bherty masih menangis tersedu-sedu saat ditanya kronologis peristiwa dramatis tersebut. Matanya tampak sembab. Tutur bicaranya belum begitu lancar.
“Aku menyesal udah gelap mata waktu itu. Tiba-tiba aja setelah berselisih paham sama suami, aku nekat menceburkan diri ke dalam sungai. Ketika di sungai aku baru sadar, suamiku berusaha menolongku agar tak tenggelam. Tetapi justru dia yang hanyut terbawa arus,” ujar Bherty, Senin (15/8) siang.
Penyesalannya kian bertambah karena George belum ditemukan di sepanjang aliran sungai di jalan Prancis, Kelurahan Dadap Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
“Ketika di dalam air saya merasa dipeluk begitu erat oleh suami saya dari belakang. Dia terus berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Tapi, saat ada tali yang dilemparkan oleh warga untuk menarik kami, dia memberikan tali itu kepada saya dan memegang erat tangan saya,” tambahnya sambil menahan air mata.
Entah apa yang ada di dalam pikiran George pada waktu itu, setelah membantu Bherty meraih tali, dia justru melepaskan genggaman tangannya dari sang istri. Menurut Bherty pada waktu itu George tak mampu meraih tali lain yang dilemparkan oleh warga untuk menolongnya.
“Saya masih sempat melihat kepala suami saya, ketika terbawa arus sungai meminta tolong. Tetapi setelah sampai di daratan, saya tak lagi bisa mendengar suaranya. Apalagi melihatnya di tempat yang begitu gelap waktu itu,” tambahnya.
Bherty mengalami trauma yang begitu mendalam. Ibu muda tersebut terus masih mengingat bagaimana perlakuan manja suaminya sebelum berangkat kerja. Termasuk isyarat aneh yang diberikan suaminya.
“Dia waktu mau berangkat kerja terus senyumin aku terus, gak kaya biasanya. Malahan dia pelukin aku aja, aku gak berani nanya dia kenapa, tapi emang gak seperti biasanya,” jelas wanita asal Kupang itu.
Bherty berharap suaminya dapat ditemukan dalam keadaan selamat. “Semoga suami saya bisa cepat ditemukan, sampai sekarang saya belum merasa tenang,” tandasnya.
Anggota Badan Sar Nasional (Basarnas), Apriyanto mengatakan dia bersama tim sudah melakukan pencarian sejak pukul 06:00 wib pagi. Namun hingga 10 jam pencarian belum mendapatkan hasil.
“Medan yang kita hadapi cukup sulit, aliran sungai yang dekat dengan laut membuat arusnya juga mengalami pasang surut. Bahkan, dasar sungai memiliki kedalaman yang tak menentu karena berlumpur,” ujarnya.
Namun Apriyanto yang dibantu 9 orang anggota Basarnas lainnya menargetkan 12 jam pencarian. “Kita juga sudah turunkan tim penyelam, meskipun beresiko, kita harus menemukan korban,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, gara-gara marah setelah bertengkar dengan suami, Bherty yang tidak bisa berenang nekat terjun ke Kali Prancis di depan Grand Mall Dadap, Kosambi, Minggu (14/8) sore. Sang suami George Robinson Peter pun ikut terjun ke kali demi menyelamatkan nyawa sang istri. Bherty akhirnya dapat diselamatkan namun justru George yang hilang tenggelam.
Peristiwa dramatis itu terjadi karena sebelumnya terlibat cekcok dengan suaminya. Saat itu, George yang baru pulang kerja dengan kondisi basah kuyup langsung memegang tangan Bherty di rumahnya, Villa Taman Vandar Blok Q 2, Kelurahan Dadap. Sang istri pun tak merasa nyaman dan marah.
“Bherty merasa kesal dan tak nyaman. Dia langsung pergi ke dapur untuk mengambil pisau dan mengacungkannya kepada George,” ujar Kapolsek Teluknaga AKP Supriyanto. (panji/gatot/satelitnews)