Pengangguran Produktif di Banten Turun Jadi 444 Ribu Orang
BANTEN, SNOL Dari sekitar 6 juta warga Banten yang berusia produktif, 7,4 persen atau 444 ribu orang di antaranya hingga saat ini masih menganggur. Mereka menganggur karena tidak memiliki keahlian khusus lantaran hanya berpendidikan SD hingga SLTA.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten Hudaya Latuconsina mengatakan, warga produktif yang menganggur tersebut tersebar di delapan kabupaten/kota. Namun yang paling banyak berada di wilayah Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang.
“Angka pengangguran di usia produktif ini menurun jika dibanding Oktober 2015 lalu yang mencapai 9,55 persen atau sebanyak 573 ribu orang,” kata Hudaya, Rabu (12/10).
Dikatakan Hudaya, persoalan pengangguran di usia produktif memang kerap dihadapi oleh wilayah di Indonesia. Disamping tidak memiliki keahlian, tidak adanya lapangan pekerjaan di suatu wilayah juga sangat mempengaruhi. “Kalau di Banten pengangguran yang lulusan SD hingga SLTA memang mereka kerja serabutan kalau ada yang memerintah,” papar Hudaya.
Saat disinggung uapaya yang dilakukan Pemprov untuk menanggulangi angka pengangguran tersebut, Hudaya mengaku pihaknya akan mengoptimalkan dan memaksimalkan 12 proyek nasional di Banten untuk mempekerjakan tenaga kerja lokal.
“Untuk Tenaga Kerja Asing (TKA) justru dibutuhkan untuk tenaga ahli saja, sedangkan pekerjaan kasar atau yang sekiranya bisa dilakukan oleh warga cukup dilakukan warga sekitar,” papar Hudaya.
Selain itu, Hudaya mengakui, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Banten setiap tahun juga melakukan pelatihan bagi warga yang kurang mampu, seperti reparasi alat elektronik, menjahit, tata boga dan lain-lain. “Kita memang program kegiatan itu setiap tahun,” ujar Hudaya.
Kepala Disnakertrans Banten Alhamidi membenarkan pihaknya melakukan pelatihan kerja. Pelatihan tersebut disesuaikan dengan anggaran yang ada. “Kita juga terus meminta program ke pemerintah pusat untuk menanggulangi angka pengangguran ini,” jelas Alhamidi.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi V DPRD Banten Yoyon Sujana menyatakan, selain melakukan pelatihan kerja agar warga tersebut bisa bersaing di dunia kerja, Pemprov juga harus sudah mulai mendatangkan investor.
“Saat ini memang Pemprov sedang getol-getolnya mencari investor. Namun tentu harus berbanding lurus dengan kesejahteraan warga, salah satu indikatornya adalah berkurangnya angka pengangguran,” tegasnya. (ahmadi/made/satelitnews)