Begini Cerita Soal Video Krishna Murti Gendong Anak
JAKARTA,SNOL Wanita bernama Alice Wara yang disebut sebagai korban penganiayaan mengklarifikasi video Kombes Krishna Murti yang menggendong anaknya ke Propam Mabes Polri.
Selain diminta menjelaskan soal hubungan dia dan anaknya dengan Krishna, Alice juga sempat diminta untuk tes DNA anaknya.
“Permintaan tes DNA itu memang ada,” beber Alice saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (19/9).
Meski begitu, Alice menolak permintaan Propam untuk tes DNA. Sebab ia dengan tegas menyatakan, anaknya bukan anak mantan Kapolsek Penjaringan itu.
“Bila saya ikuti tes DNA, berarti saya mengiyakan ada hubungan dengan pak Krishna,” terang Alice.
Alice juga sedikit terganggu dengan permintaan tes DNA dan pertanyaan Propam soal video itu. Apalagi video itu dikaitkan dengan isu istri siri Krishna.
“Yang bikin tergganggu seolah-olah anak itu anak Pak Krishna. Keluarga sedikit terganggu. Video itu tersebar, ada kata papa kan. Itu video iseng, tersebar, disalahgunakan orang, tapi saya sama pak Krishna enggak ada hubungan apa-apa,” terang Alice.
Selain soal video itu, Alice juga diminta menjelaskan soal foto-foto dirinya dalam kondisi luka lebam dan diperban, yang kemudian dikaitkan dengan isu penganiayaan oleh Krishna.
“Pertanyaannya standar, seperti foto-foto ini apa, mereka tanya. Oh iya saya bilang itu foto saya. Tapi saya dapat karena kecelakaan bukan karena penganiayaan. Sempat ke rumah sakit,” ujarnya.
Alice menjelaskan foto-foto dirinya yang diunggah ke akun Facebooknya itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan isu penganiayaan.
“Cuma kan gak bisa disangkutpautkan dengan pak KM. Saya minta bantuan pak KM kok saya malah disangkutpautkan ke situ,” ucapnya.
Saat foto dirinya itu muncul di pemberitaan dan media sosial, Alice mengaku sempat kaget. “Makanya kita bingung, itu foto saya, tapi namanya Novena. Makanya beredar foto itu kami klarifikasi,” ucapnya.
Saat ditanya apakah ada pihak lain yang sengaja menyebarkan video itu untuk menjatuhkan nama baik Krishna, Alice enggan berpsekulasi.
“Itu saya enggak tahu deh. Kemungkinan HP saya hilang disalahgunakan aja sih, saya curiganya di situ saja,” ungkapnya.
Pasalnya, Alice sempat dirampok di kawasan Medan Satria, antara November-Desember 2015 lalu. Selain handphone yang berisi rekaman video tersebut, Alice juga kehilangan uang Rp 30 juta.
Video itu tidak pernah diunggahnya ke akun Facebooknya. Tetapi kemudian video itu muncul, setelah sebelumnya ia melaporkan kasus perampokan tersebut hingga akhirnya menjadi pertanyaan Propam.
“Jadi (pertanyaan paminal) itu lebih ke videonya. Makanya saya terangkan di situ, anak itu anak saya, saya yang videokan, saya yang rekam, dan bukan anak pak Krishna. Saya sudah berkali-kali ngomong, tapi kayaknya apa ya..kemarin saya sudah klarifikasi kok masih lanjut gitu kan,” terang dia. (elf/JPG)