Setahun, Perputaran Bisnis di Tangsel Capai Rp70 T
SERPONG,SNOL Perputaran uang di Kota Tangerang Selatan setiap tahunnya mencapai Rp70 triliun. Dari jumlah tersebut didominasi oleh pergerakan dari sektor swasta yang angkanya mencapai Rp60 hingga Rp65 triliun.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel Teddy Meiyadi mengatakan, pergerakan bisnis di Kota Tangsel sangat hidup dan mendominasi ketimbang uang yang diputar lewat dana pemerintah. Kontribusi uang yang bergerak dari negara hanya Rp5 triliun. Dana itu bergulir dari APBD Kota Tangsel yang digelontorkan setiap tahunnya.
“Kalau bicara kontribusi, ada 85 persen uang yang dihasilkan swasta. Sementara sisanya lewat uang negara yang diputar melalui beberapa program kemasyarakatan dan sebagainya,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel Teddy Meiyadi, saat ditemui di acara Rapat Koordinasi Forum CSR Kota Tangerang Selatan, di Serpong, Kamis (24/8).
Jika melihat asumsi tersebut, Kota Tangsel lebih banyak dibiayai oleh sektor swasta. Pemerintah fungsinya hanya sebatas pengurusan administrasi saja, seperti pengurusan perizinan ataupun kependudukan. Apalagi di Tangsel ada sejumlah perusahaan besar, seperti PT Indah Kiat, PT BSD, Bintaro, dan lain sebagainya.
Dengan perputaran uang sebegitu besar, harusnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah hanya sebatas fasilitator, yakni menjalankan apa yang sudah ada.
“Potensi kita besar dalam hal menggeliatnya bisnis yang sedemikian besar ini. Kalau ini bisa terus didorong tentu akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan,” jelasnya.
Dia berharap dengan potensi yang ada sektor swasta juga dapat berperan dalam pembangunan di Tangsel dengan menyalurkan tanggungjawab sosialnya melalui corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan tersebut.
Adanya dana itu minimal bisa menggerakkan roda pembangunan. “Bila ini bisa dikerjakan secara bersamasama, berbagai persoalan kesejahteraan, pendidikan, kesehatan pasti bisa teratasi,” ujarnya.
Ketua Forum CSR Kota Tangsel Ali Ramson Pane mengatakan, pihaknya konsisten menjalankan program CSR. Buktinya kegiatan kemasyarakatan, kesehatan, infrastruktur, sudah berjalan. Semisal program bedah rumah. Tahun ini ada 15 rumah dibedah. Belum lagi program kesehatan, CSR menyumbang beberapa mobil ambulance di RSU Kota Tangsel. “Bantuan ini adalah bagian dari kepedulian di bidang kesehatan,” ujarnya.
Bantuan untuk program lainnya juga akan ditambah namun harus tetap memperlihatkan azas manfaat-nya. Jangan membuat program banyak tapi tidak terencana dengan baik. Hal itu mesti dihindari. “Pokoknya dalam setiap kegiatan kita terus lakukan evaluasi. CSR kan bagian dari peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.(catur/jarkasih/satelitnews)