Banten Zona Merah, Butuh Sinergi untuk Berantas Narkoba
TANGERANG, SNOL Semua sepakat narkoba adalah musuh bersama. Semua sepakat narkoba adalah ancaman kelangsungan generasi muda. Untuk memberantasnya, dibutuhkan sinergi antar semua pihak, baik pemerintah, BNN, akademisi, ulama dan tidak ketinggalan keluarga.
Inilah benang merah Talk Show Anti Narkoba yang digelar Harian Satelit News dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke71 yang digelar di Alunalun Ahmad Yani, Kota Tangerang, Minggu (21/8).
Hadir empat narasumber, yakni Ketua BNN Provinsi Banten Kombes Pol Herru Februanto, Rektor UMT Achmad Badawi, Ketua MUI Kota Tangerang KH Edi Junaedi dan Kepala Kesbangpol Kota Tangerang Temmy Mulyadi. Turut hadir kepala sekolah dan dewan guru SMA/SMK seKota Tangerang dan ribuan pelajar SMA/SMK seKota Tangerang.
Kepala BNN Provinsi Banten Herru Februanto mengatakan, Provinsi Banten merupakan daerah yang rawan terhadap penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Banten juga dinilai sebagai daerah pintu masuk peredaran narkoba, baik melalui bandara maupun pelabuhan.
“Banten adalah zona merah narkoba. Meski secara nasional kasus-kasus narkoba Banten menurun, namun secara kualitas ternyata mengalami peningkatan. Ini yang harus kita waspadai,” katanya.
Herru mengaku pihaknya terus berupaya untuk mencegah dan menindak peredaran barang haram tersebut. Selain sosialisasi ke berbagai sekolah, BNN Provinsi Banten juga aktif melakukan tes urine kepada sejumlah instansi pemerintahan.
“Untuk menanggulangi permasalahan narkoba ini, BNN tidak bisa sendiri, dibutuhkan kerjasama dengan semua pihak agar generasi muda kita selamat dari bahaya narkoba,” tambahnya.
Banten yang terkenal dengan daerah santri dan religius, ternyata masuk dalam 14 besar nasional wilayah rawan narkoba dan banyak pecandu yang berasal dari kalangan pelajar. Ia menjelaskan, saat ini Banten bukan lagi sebagai tempat transit tetapi sudah menjadi tempat tujuan peredaran narkoba.
“BNN memiliki empat pilar dalam menangani peredaran narkoba, pertama pemberantasan Narkoba sampai ke akar-akarnya, upaya yang harus dilakukan dengan memutus jaringan para pengedar narkoba dan memiskinkan pengedar dan bandarnya, kedua pencegahan, ketiga pemberdayaan masyarakat dan keempat rehabilitasi bagi korban” ungkap Herru.
Dengan keterlibatan aktif masyarakat melalui berbagai kegiatan seperti halnya dialog ini, ke depan diharapkan para generasi muda khususnya para pelajar akan semakin paham dan mampu membentengi diri dari bahaya dan dampak dari penyalahgunaan narkoba.
Rektor UMT Achmad Badawi yang mewakili kalangan akademisi mengatakan, kalangan pelajar adalah sasaran empuk dari penyalahgunaan barang haram itu. Solusinya, kata Badawi, sistem pendidikannya yang harus diubah.
“Makanya ketika wacana sekolah full day mencuat, saya adalah orang sangat setuju. Karena dengan begitu, para pelajar memanfaatkan waktunya dengan kegiatan positif,” kata Badawi.
Ketua MUI Kota Tangerang KH Edi Junaedi mengatakan, faktor yang paling penting untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pendidikan agama dan keluarga. Karena menurut KH Edi, keluarga adalah yang paling dominan dalam mendidik anak.
“Dari pendidikan keluarga inilah si anak akan menjadi apa nantinya. Kalau si anak diajari agama sejak dini, maka si anak bisa terhindar dari bahaya narkoba ini,” jelas KH Edi.
Kepala Kesbangpol Kota Tangerang Temmy Mulyadi mengatakan, Kota Tangerang merupakan salah satu wilayah yang rawan terhadap bahaya narkoba. Upaya Pemkot Tangerang dalam memerangi bahaya narkoba, diantaranya melalui program Kampung Tangerang Bersih dari Narkoba (Bersinar) yang telah dicanangkan di setiap kelurahan dan kecamatan.
“Kita juga tengah menggodok pembentukan BNN Kota Tangerang. Belum lama ini kita sudah bertemu dengan Kepala BNN Pusat Komjen Budi Waseso, terkait permintaan pembentukan BNN Kota Tangerang ini,” katanya.
Temmy menambahkan, dalam upaya pemberantasan narkoba dan menjaga generasi muda dari bahaya narkoba, Pemkot membutuhkan peran kontrol dari masyarakat. “Pemberantasan narkoba harus melibatkan semua pihak,” serunya.
Selain acara Talk Show Anti Narkoba, pada kesempatan itu juga digelar Kampung Merdeka Run 4,5 Km yang diikuti ribuan pelajar SMA/SMK se-Kota Tangerang. (iqbal/uis/dm/satelitnews)