MUI Dukung Kapolda Baru Banten
SERANG,SNOL Pergantian Kapolda Banten dari Brigjen Pol Ahmad Dofiri menjadi Kombes Listyo Sigit Prabowo sempat menjadi polemik. Sekelompok tokoh masyarakat yang mengklaim telah mewakili ulama Banten menolak kedatangan Listyo Sigit Prabowo karena alasan beda agama.
Kini, Majelis Ulama Banten menyatakan sikap mendukung keputusan Kapolri mengangkat mantan ajudan Presiden Jokowi itu sebagai Kapolda.
Ketua MUI Banten KH AM Romly mengatakan sebelumnya ada puluhan tokoh masyarakat Banten yang mendatangi Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri Jakarta beberapa waktu lalu.
Para tokoh masyarakat itu meminta agar Kapolri mengurungkan niatnya untuk mengganti Kapolda Banten. Kedatangan mereka untuk memastikan pucuk pimpinan Polda Banten harus memiliki agama sesuai dengan yang dianut mayoritas warga Banten.
“Di Banten kan hampir 90 persen muslim, jadi ya seyogyanya sesuai dengan keyakinan mayoritas,” papar KH Romly saat ditemui di Masjid Raya Al-Bantani, KP3B, seusai acara dzikir bersama dalam rangka tasyakuran HUT Banten ke6 dan persiapan Pospensas VII, Kamis (13/10).
Keinginan puluhan tokoh masyarakat Banten tersebut kemudian didengarkan Kapolri. Namun pada saat itu Kapolri juga menjelaskan bahwa Indonesia dibangun berdasarkan azas Pancasila dan menjunjung tinggi nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika.
“Ya, akhirnya para tokoh Banten harus Sami’na Waato’na (mendukung kebijakan yang telah ditentukan-red). Kalau sudah ditetapkan pusat (Mabes Polri,red) kita harus siap bersinergi dan membantu,” papar KH AM Romly.
Kendati demikian, Romly mengakui, keinginan puluhan tokoh masyarakat Banten tersebut akan dijadikan pokok-pokok rekomendasi dan bahan masukan ke depan terkait pergantian Kapolda.
“Pak Kapolri juga tidak keberatan dengan masukan yang disampaikan para tokoh di Banten,” papar Romly.
Saat dimintai komentarnya terkait pergantian Kapolda, Ketua MUI Pusat KH Amidhan menyatakan, perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) haram hukumnya masih terjadi di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, warga Banten harus bersikap dewasa dalam menyikapi tersebut.
“Yang dicari oleh kita adalah persamaan bukan perbedaan, mari kita bersama-sama jaga wilayah Banten, apalagi Banten menjelang Pilgub,” kata KH Amidhan.
Senada dikatakan Gubernur Banten Rano Karno. Kata dia, Indonesia dibangun dengan keberagaman, begitu juga dengan Banten. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu resah dan cemas dengan persoalan-pesoalan yang sebenarnya tidak perlu dirisaukan. “Sekarang yang lebih penting adalah jaga kekompakan,” tegas Rano. (mg10/ahmadi/made/satelitnews)