BNN Tangsel Selidiki Kandungan Blue Shafire

TANGERANG,SNOL Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tangerang Selatan tengah menyelidiki kandungan minuman Blue Shafire (BS) yang diduga mengandung narkotika jenis baru. Minuman tersebut saat ini masih dijual bebas di salah satu karaoke di kawasan BSD, Tangsel.

Kepala BNNK Tangsel, Ajun Komisaris Besar Heri Istu mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium yang tengah dilakukan.

“Jadi penyelidikan ini bermula adanya pemberitaan di media bahwa ada warga negara asing yang tewas sepulang dari karaoke. Korban diketahui tewas setelah menenggak minuman tersebut, makanya kita langsung lakukan pemeriksaan dan sudah dilaporkan juga ke kepolisian,” jelas Heri, Jumat (8/4), di sela sosialisasi Stop Narkoba di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (8/4).

Heri menegaskan, kalau sudah dinyatakan positif ada kandungan zat narkotika, nantinya akan menjadi tanggung jawab kepolisian untuk melakukan pelarangan.

Sementara itu Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN, Irjen Pol Bachtiar Tambunan mengatakan tingginya jumlah penyalahgunaan narkotika membuat pihaknya ingin agar semua masyarakat berperan, termasuk yang ada di Bandara Soekarno-Hatta.

Bandara menjadi salahsatu potensi pembawa masuknya barang terlarang itu ke Indonesia. “Tahun 2015 ada 70 kasus penyelundupan narkoba melalui Bandara Soetta. Modusnya beragam, ada yang menaruh di tubuhnya sendiri, ada yang membawa di bagasi atau kabin serta cargo yang datang dari luar negeri maupun dalam negeri,” kata Bachtiar di Terminal 2 F Bandara Soekno-Hatta, Jumat (8/4).

Menurut jendral bintang satu ini pihaknya juga bekerjasama de ngan PT Angkasa Pura II untuk mengingatkan ke seluruh penumpang ataupun kru pesawat yang ada di bandara untuk meninggalkan narkoba.

“Dari empat juta lebih penyalahgunaan narkoba, umurnya dari 10 sampai 59 tahun. Jadi kita bayangkan usia 10 tahun saja sudah terkena narkoba, dimana usia tersebut banyak yang tahu dan banyak yang tidak tahunya,tapi dia sudah terkena narkoba,” tuturnya.

Lanjut Bachtiar, pihaknya melakukan sosialisasi di semua terminal, termasuk cargo yang ada di Bandara Soetta. Selain itu juga sosialisasi dilakukan di lingkungan pendidikan, semua jenis pekerjaan dari setiap lembaga, pihak swasta dan lainnya untuk supaya masing-masing instansi bergerak secara mandiri melakukan upaya-upaya pencegahan.

“Tentu kita juga memberikan efek jera, baik yang menyuplai maupun yang melakukan permintaan. Mereka harus diproses hukum, kalau perlu yang seberat-beratnya karena dampaknya ini setiap hari terdapat 40-50 orang meninggal dunia karena narkoba. Maka kita jangan lalai dan menjadi tanggung jawab semua untuk menyelamatkan bangsa dan negara,” paparnya.

Bachtiar menyatakan, saat ini sudah ada 41 NPS (New Psychoactive Substance) atau dikenal narkotika jenis baru yang diolah dengan berbagai macam bahan dasar pembuatan narkotika yang sudah beredar di pasaran. 18 NPS diantaranya sudah dimasukkan di peraturan kementrian kesehatan bahwa ini masuk dalam golongan satu.

“Sisanya sedang di proses, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa di ketahui, supaya ada penegakan hukum dan aturannya mana yang masuk golongan satu dan mana yang masuk tidak berbahaya,” terangnya.

Kepala BNNP Banten, Kombespol Herru Febriyanto menambahkan, sosialisasi stop narkoba di Bandara Soekarno-Hatta ini cukup efektif karena dengan gencarnya petugas melakukan pengawasan dan sosilisasi dapat mempersempit ruang gerak para pelaku.

General Manager terminal II Bandara Soetta, Chaerul mendukung langkah yang dilakukan oleh BNNP Banten dengan melakukan sosialisasi di pintu gerbang Indonesia lantaran banyaknya pengedar narkoba yang masuk melalui bandara Soekarno-Hatta.

“Kita akan melakukan sosialisasi kepada pengguna jasa Bandara, baik itu calon penumpang, penumpang bahkan sampai kepada petugas-petugas yang bekerja di bandara. Jadi ini hal yang positif dalam memerangi narkoba demi generasi anak bangsa di kemudian hari,” jelasnya.

Ketika ditanya mengenai pengamanan terhadap penumpang dan barang bawaannya di bandara, Chaerul menegaskan, pihaknya sudah sangat maksimal melakukan pengawasan. Mengingat Petugas Aviation Security maupun X-ray sangat teliti dalam melakukan pemeriksaan terhadap penumpang maupun barang bawaannya.

“Dari segi pengamanan kami selalu dengan teliti dan tegas dalam menindak apapun kegiatan yang berkaitan dengan narkoba,” tegasnya. (uis/gatot/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.