Hanura Tunda Deklarasi WH-Andika

SERANG, SNOL DPD Hanura Banten menunda deklarasi pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy yang diusung partai tersebut. Awalnya, Partai Hanura berencana mendekla rasikan pasangan tersebut tepat pada hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2016.

Ketua DPD Hanura Banten Eli Mulyadi mengatakan deklarasi ditunda karena belum menemukan waktu yang pas antara DPP, DPD serta unsur partai pendukung lain. Penundaan, kata Eli, bukan karena partainya ragu mendukung pasangan mantan Walikota Tangerang dan politisi golkar tersebut
.
“Kita sedang mencari waktu yang pas, sehingga semuanya bisa hadir termasuk dari partai pengusung lain. Kita sudah yakin untuk mendukung pasangan WH dan Andika, itu keputusan kami,” ujarnya.

Ketua Media dan IT DPD Hanura Banten, Ati Marwati mengatakan pelaksanaan deklarasi pengusungan WH dan Andika akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

“Insya Allah Tanggal 20 Agustus 2016 kita akan melaksanakan deklarasi WH-Andika di Hotel Ratu Bidakara,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (17/8).

Pakar politik dari Untirta, Leo Agustino menerangkan tidak pastinya waktu deklarasi yang dilakukan Partai Hati Nurani Rakyat karena adanya sesuatu di tubuh koalisi tersebut.

“Melihat ditangguhkannya deklarasi tersebut pasti ada masalah,” ujarnya saat dihubungi via telepon.

Masih kuatnya indek pupolaritas dan elektabilitas petahana di hasil survei disinyalir Kepala Lab Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa tersebut menjadi alasan Parpol yang akan mengusung pasangan WH-Andika ragu.

“Kita tidak tahu di internal partai seperti apa, namun melihat kasus seperti ini saya yakin ada keraguan apalagi hasil survai terbaru yang dirilis Saiful Mujani (Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)-red) beberapa waktu lalu, hasilnya Rano masih tinggi dan persentasi mereka (WH-Andika-red) masih dibawah RK,” Imbuhnya.

Selain itu dirinya mengacu pada pengalaman-pengalaman koalisi yang sudah pernah dilakukan beberapa partai sebelumnya, yang tiba-tiba bubar ditengah jalan. “Koalisi di Indonesia tidak pernah stabil saya khawatir koalisi ini tidak betul-betul permanen,” katanya.

Penundaan deklarasi yang dilakukan Hanura merupakan indikasi lemahnya kekuatan koalisi. “Pada titik akhir tiba-tiba koalisi yang sudah dibangun dari awal mendukung WH-Andika kemudian berkurang, ya ini merupakan realisasi terhadap koalisi tersebut itu lemah dari awal, dan kelemahan itu bisa dilihat dari adanya penundaan ini,” jelasnya. (mg10/gatot/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.