Lobi PDIP-PPP Belum Kelar, Deklarasi Koalisi pun Batal

SERANG,SNOL Deklarasi koalisi PDIP-PPP yang rencananya digelar Rabu (31/8) dibatalkan secara mendadak. Alasan pembatalan karena saat bersamaan ada rapat pleno di DPP PDIP. Pengamat politik berpendapat lobi PDIP-PPP belum kelar sehingga deklarasi ditunda.

Pemerhati politik Untirta Leo Agustino mengatakan, pengunduran waktu deklarasi bukan karena belum adanya kesepakatan atau tarik menarik soal calon wakil gubernur. Tapi belum selesainya terkait persoalan yang bersifat pragmatis.

“Siapa mendapatkan apa, kapan dan bagaimana itu yang menjadi penyebab deklarasi diundur. Persoalan itu kan perlu clear, bila pasangan yang mereka usung menang. Ada transaksi, lobi, dan kesepakatan yang belum pas sehingga tertunda,”ucapnya.

Kendati demikian belum adanya kesepakatan dan penundaan koalisi tidak akan menyebabkan koalisi ini bubar. “Saya melihat, koalisi PDIP dengan PDIP akan terealisasi,”katanya.

Dalam hitung-hitungan politik, kata Leo, memang tidak ada istilah kawan dan lawan, sehingga semua kemungkinan akan terjadi ketika tawar-menawar kepentingan antarpartai dikehendaki oleh kedua belah pihak.

Ditanya soal calon wakil gubernur yang akan diusung, Leo memprediksi, koalisi PDIP-PPP akan memasangkan Rano Karno dengan Ahmad Taufik Nuriman. “Saya menilai koalisi PDIP dan PPP akan terealisasi, dan RK-ATN sepertinya fiks,” ujarnya.

Pengamat politik Unma Banten, Ali Nurdin menilai, pengunduran deklarasi PPP dan PDIP merupakan hal yang wajar dan bukan merupakan kejadian yang langka. “Berdasarkan pengalaman saya, hal serupa sudah biasa,” tuturnya.

Adapun koalisi yang akan dibentuk PPP dan PDIP tidak akan berpengaruh terhadap perolehan suara. Sebab, perolehan suara pilgub tidak berkorelasi dengan suara pemilu legislatif.

“Suara yang dimiliki legislatif tidak akan berpengaruh di Pilgub nanti. Kita lihat Pilgub di DKI kemarin, Fauzi bowo yang didukung oleh partai yang mencapai 70 persen, tapi buktinya kalah oleh Jokowi-Ahok,” katanya.

Ketua DPD PDIP Banten, HM Sukira, Rabu (31/8) mengaku tidak mengetahui agenda deklarasi kedua partai tanpa calon yang dilaksanakan antara Ketua DPRD Banten yang juga Wakil Ketua DPD PDIP Banten Bidang Seni dan Olahraga di Hotel Le Dian.

Menurut dia, tidak ada pembahasan resmi deklarasi antara kedua partai tersebut di tingkat DPP. “Ka Haji (biasa Sukira menyebut namanya sendiri, red) nggak tahu kalau ada deklarasi PDIP dan PPP itu (tanpa calon, red),” katanya.

Adapun terkait deklarasi partai atau pun pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten dari PDIP akan segera dirumuskan. “Yang Ka Haji tahu dan berdasarkan rapat dengan DPP PDIP kemarin (Selasa lalu, red), akan ada silatuhrami seluruh kader internal dari tingkat provinsi sampai ranting dan akan dihadiri oleh pengurus DPP, Ibu Ribka Tjiptaning pada Jumat lusa (besok,red),” katanya.

Sementara itu, Asep Rahmatullah mengaku pembatalan tersebut bukan lantaran ada agenda rapat pleno Pilkada seluruh calon se-Indonesia di DPP PDIP di Jakarta.

“Bukan pembatalan, tapi diundur. Selanjutnya kami menunggu jadwal dan perintah DPP. Kan saya bersama PPP menetapkan waktu sesuai arahan DPP,” katanya.

Penundaan deklarasi koalisi antara PDIP dan PPP yang dijadwalkan kemarin, tidak akan memengaruhi kesepakatan koalisi yang sudah dibangun kedua partai tersebut.

“Jadi, koalisi kami dengan PPP sudah permenan, karena ada alasan teknis saja,” ungkap Asep seraya membatah jika dikaitkan tidak ada komunikasi dengan DPP.

Ketua DPW PPP Banten, Agus Setiawan didampingi Sekretaris DPW PPP Banten Iskandar dan Bendahara DPW PPP Banten, Muflikhah mengungkapkan pembatalan dilakukan beberapa jam sebelum pelaksanaan deklarasi pada pukul 14. 00 WIB.

“Sebenarnya ini bukan pembatalan, tapi penundaan atau penjadwalan kembali. Ini tidak ada pengaruh terhadap koalisi PPP dan PDIP, karena kami sudah koalisi permanen. Dan kami baru dikasih tahu siang sekitar jam 11.00 WIB,” katanya.(cr /rus/aep/gatot/bnn/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.