Pembebasan Tol Bandara-Kunciran Masih Butuh Rp3 Triliun
TANGERANG, SNOL Pemerintah Kota Tangerang berharap Pemerintah Pusat segera melakukan percepatan pembangunan Tol Kunciran-Bandara. BPN Kota Tangerang menghitung, masih dibutuhkan dana sebesar Rp 3triliun lagi untuk membebaskan lahan tol tersebut.
Harapan itu mengemuka dalam kunjungan Walikota Tangerang Arief R Wismansyah ke Kantor Badan Pertanahan (BPN) Kota Tangerang guna membahas perkembangan proyek pembangunan Kereta Api Bandara dan JORR II (Kunciran-Serpong), Rabu (27/04).
“Keberadaan Tol Kunciran-Bandara sangat penting dalam mengurai kemacetan di bandara dan Jakarta. Makanya proyek ini seharusnya juga menjadi prioritas pemerintah selain pembangunan kereta api bandara,” ujar Arief Wismansyah.
“Informasinya Pemerintah Pusat kekurangan dana untuk melanjutkan pembangunan proyek tol tersebut. Namun ini kan buat kepentingan masyarakat, apalagi masyarakat sudah pada keburu disuruh pindah dari lokasi,” ucapnya lagi.
Kepala BPN Kota Tangerang Himsar menyatakan, pihaknya telah diberikan amanat oleh pemerintah pusat untuk membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan proyek Kunciran-Bandara. Khususnya dalam melakukan pendataan inventarisasi lahan yang harus dibebaskan sebagai dampak dari pembangunan tol.
“Sampai saat ini kami belum mendapatkan kepastian terutama terkait pembayaran dari Kementerian PU. Kami sudah kirim surat ke sana juga untuk menanyakan kepastiannya,” terang Himsar. “Kasihan masyarakat yang harus menunggu ketidakpastian tersebut,” imbuhnya.
Himsar merinci sampai saat ini masih terdapat 100 hektar lahan yang belum terbebaskan. “Atau 2000 bidang lagi, kalau hitungan kasar harganya per meter Rp 3 juta kali 100 hektar jadi perlu dana Rp 3 triliun untuk pembebasan saja,” paparnya.
Kereta Bandara Soetta
Terkait proyek pembangunan Jalur Kereta Api Bandara, Himsar mengungkapkan proses pembebasannya sudah mencapai 217 ribu meter persegi lebih atau 59 persen lebih dari total lahan yang dibutuhkan.
“Nilai ganti rugi yang sudah dikeluarkan sampai tanggal 26 April mencapai Rp483 miliar lebih, itu dibayarkan langsung kepada masyarakat pemilik 391 bidang,” tuturnya.
Kereta api Bandara Soekarno-Hatta nanti beroperasi dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 36,3 Kilometer melewati Stasiun Sudimara Baru, Stasiun Duri dan Stasiun Batuceper. Waktu tempuh diperkirakan mencapai 50 menit.
Dari panjang track total 36,3 kilometer, sepanjang 24 kilometer diantaranya merupakan jalur ganda yang telah ada, dan sisanya sepanjang 12,3 kilometer merupakan jalur baru. (uis/made/satelitnews)