PT KAI dan BPN Kota Tangerang Serahkan Rp50 Miliar
Ganti Rugi Tahap Empat Jalur Rel Kereta Api Bandara
TANGERANG, SNOL PT Kereta Api Indonesia membayarkan ganti kerugian tahap ke empat, pengadaan tanah untuk pembangunan jalur kereta api Bandara Soekarno Hatta. Bersama BPN Kota Tangerang, perusahaan pelat merah itu membayar ganti rugi lahan di 4 kelurahan senilai Rp50,4 miliar lebih.
Empat kelurahan yang dilakukan pembayaran yakni Kelurahan Tanah Tinggi 23 bidang seluas 3.435 meter persegi dengan nilai Rp25 Miliar lebih. Kelurahan Poris Plawad dengan 12 bidang seluas 2.382 meter persegi senilai Rp15 Miliar lebih.
Kelurahan Batu Jaya satu bidang dengan 902 meter persegi senilai Rp5,9 Miliar lebih dan Kelurahan Karang Anyar satu bidang dengan 3.004 meter persegi senilai Rp3,3 Miliar lebih.
Sebelumnya sudah dilaksanakan tiga tahap, total 35 bidang seluas 4.417 meter dengan ganti rugi Rp 28.815.942.000. Terdiri dari Kelurahan Poris Plawad 15 bidang seluas 1.830 dengan nilai Rp 9.513.793.000 dan Kelurahan Tanah Tinggi 20 bidang seluas 2.587 dengan nilai 19.302.149.000.
Kepala BPN Kota Tangerang, Himsar mengatakan, selain pembayaran tahap keempat, juga dilakukan penandatangan berita acara kerjasama pemanfaatan tanah milik PT AP II oleh PT AP II (Director of Finance, Andra Y. Agussalam), Dirut PT KAI (Edi Sukmoro) dan Dirut PT Railink (Heru). Ada sekitar 22 bidang seluas 92.892 meter persegi dengan nilai aset berdasarkan penilaian apraisal senilai Rp403.338.955.000.
“Maka secara keseluruhan telah tersedia tanah untuk pembangunan jalur kereta Bandara ini seluas 107.032 meter persegi dengan nilai ganti kerugian dan nilai aset senilai Rp482.556.392.000,” kata Himsar, Jumat (2/10).
Himsar menuturkan secara keseluruhan total tanah yang sudah tersedia sekitar 30 persen dari yang diperlukan. Pada saat ini juga sedang diverifikasi berkas masyarakat sebanyak 376 bidang atau 46 persen yang akan dilakukan pembayaran secara bertahap.
“Terkait dengan pengadaan tanah untuk kepentingan umum, Kementerian ATR/BPN sangat fokus dan serius. Khusus Kota Tangerang selain Kereta Bandara juga Tol JORR Ruas Serpong Bandara, kami mendapat arahan langsung dari Bapak Menteri ATR/Kepala BPN Ferry Mursidan Baldan untuk melakukan percepatan terkait hal ini. Bahkan kegiatan ini selalu di-monitor Kanwil BPN Provinsi Banten,” pungkasnya.
Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada warga yang sudah berkenan untuk mendukung jalannya pembangunan kereta api masuk ke bandara. Menurutnya ini adalah demi kepentingan umum.
“Kami juga membuka peluang bekerja di PT KAI bagi tanah warga yang dibebaskan. Kami berharap PT KAI dapat maju pesat karena Presiden Jokowi juga sudah mencanangkan transportasi massal berbasis rel. Kita akan kelola rel di Kalimatan, Sulawesi dan Papua,” kata Edi.
Edi menambahkan, pihaknya sangat bangga dengan warga yang bergabung menjadi keluarga besar PT KAI. Dia berharap kegiatan ini berjalan lancar dan meminta dukungan semua elemen untuk kepentingan masyarakat.
Diketahui, kereta api Bandara Soekarno – Hatta berangkat dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Bandara sepanjang 36,3 kilometer dengan melewati dan berhenti di Stasiun Sudimara Baru, Stasiun Duri dan Stasiun Batu Ceper. Waktu tempuh diperkirakan 50 menit dan 24 kilometernya merupakan track existing atau double track dan sisanya 12,3 kilometer merupakan jalur baru dan untuk pembangunannya diperlukan pengadaan tanah.
Sementara itu, jumlah bidang yang diperlukan untuk pembangunan jalur kereta api Bandara Soekarno – Hatta adalah 815 bidang seluas 36 hektar meliputi lima kecamatan dan delapan kelurahan.
Warga RT 04/04 Kelurahan Poris Plawad, Roni mengatakan, uang ganti kerugian yang dibayarkan oleh PT KAI dan BPN sudah cukup sesuai. Tanah miliknya seluas 700 meter mendapat ganti kerugian senilai 4 miliar rupiah lebih.
“Kalau bagi saya sudah cukup sesuai, yang penting bisa beli rumah lagi dan sisanya untuk dibagikan ke keluarga arena tanahnya masih milik orangtua,” kata Roni yang bekerja sebagai wiraswasta.
Roni mengungkapkan, setelah pembayaran ini cair melalui rekening, yang pertama dilakukan adalah membeli rumah kembali. Sebelumnya, kata Roni, dia sudah mencari rumah pengganti untuk tempat tinggal.
“Saya sih pindahnya tidak jauh-jauh, masih di kelurahan yang sama. Rumahnya sudah dapat tinggal dibayar saja,” pungkasnya.(uis/gatot/satelitnews)