Siswa SMK Adukan Guru ke Dindik Lebak
LEBAK,SNOL ENAM orang siswa SMK Negeri 1 Cipanas, mengadu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Lebak. Mereka menyoal perilaku dan kinerja sejumlah oknum guru sekolah tersebut.
Diterima langsung oleh Kepala Dinas Wawan Ruswandi, mereka mengadukan sejumlah persoalan. Ketua Osis kelas XI SMKN 1 Cipanas, Ray Randi Alfayed mengatakan, banyak persoalan yang terjadi beberapa bulan terakhir ini di lingkungan sekolahnya. Hal itu, membuat ia dan beberapa temannya berinisiatif mendatangani Kepala Dindikbud Lebak.
Dia mengatakan bahwa ada sejumlah oknum guru yang mengabaikan kewajibannya mengajar. Ada pula yang sering menggunakan sanksi fisik saat menegur siswa yang dianggap bersalah.
“Di sekolah kami banyak yang harus dievaluasi, mulai dari manajemen sekolah, ketidaktegasan kepala sekolah, bahkan ada guru yang tidak disiplin dalam kegiatan mengajar. Jika dibiarkan, jelas akan berdampak kepada ketidakefektifan proses kegiatan belajar mengajar (KBM),” kata Ray, kepada wartawan di ruang kerja Kepala Dindikbud Lebak, Selasa (12/4).
Para siswa itu merasa telah terjadi ketidakadilan yang dilakukan pihak sekolah terhadap siswa. Di antaranya, banyak siswa yang dikeluarkan tanpa diberikan kesempatan untuk membela diri, bahkan tidak ada pembinaan terlebih dahulu.
Parahnya lagi, banyak siswa yang diberi hukuman yang sifatnya tidak mendidik dan ada juga oknum guru melakukan pungutan liar. Bagi siswa yang tidak hadir, diminta untuk membayar sejumlah uang.
“Bu Ika. Beliau kalau ngajar kadang mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas untuk diucapkan. Ada juga guru lain yang bersikap tidak seperti seorang pengajar yang seharusnya menjadi panutan kami (pelajar,red),” tambahnya polos.
Siswa lainnya Sindi Hartati kelas XI SMKN 1 Cipanas bersama siswa lainnya berharap Dindikbud bisa segera mengevaluasi kinerja sekolah dan para guru yang bersikap berlebihan atau yang mengabaikan tugasnya.
“Kita hanya meminta keadilan saja. Kami ke sekolah niatnya untuk belajar, bukan malah dengar cerita masa lalu guru. Apalagi, guru yang sering telat masuk sekolah,” tandasnya.
Dikatakan Sindi, sejumlah materi pembelajaran yang dibutuhkan siswa tidak diajarakan, seperti TKJ yang sering kosong pada jam belajar. Bahkan, pembelajaran yang adapun seperti bergaya premanisme.
“Kami meminta kepada Dindikbud untuk segera mengevaluasi kinerja mereka demi kenyamanan dan kelangsungan KBM kami,” harapnya.
Kepala Dindikbud Lebak Wawan Ruswandi mengaku akan segera menindaklanjutinya. Dalam waktu dekat akan memanggil pihak sekolah untuk mengklarifikasi persoalan yang diadukan para siswa sekolah itu.
“Ini yang melapor siswanya langsung yang memang tahu persis kinerja guru mereka di sekolah,” ungkap Wawan.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Cipanas Jahar Hermawan, saat dihubungi melalui telepon selulernya mengaku tidak mengetahui bahwa siswanya telah mendatangi Dindikbud Lebak. Ia juga mengaku tidak tahu menahu terkait semua yang dilaporkan siswanya. “Saya tidak tahu kalau mereka datang ke Dindikbud Lebak,” singkatnya.(mg3/mardiana/jarkasih/satelitnews)